Aneka Kuliner Tradisional Dipamerkan pada PKA-8

Banda Aceh, JBA – Beragam aneka kuliner khas tradisional Aceh dipamerkan pada arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Minggu, 5 November 2023.

Stan pameran kuliner tradisional ini berada di depan pintu masuk PKA. Di sini terdapat beragam makanan dan minuman khas tradisional asal tanah rencong.

Beberapa kuliner tradisional khas Aceh yang dipamerkan dan dijual seperti nasi kareng teu phep, nasi asam sunti bileh, bukulah daging masak Aceh, mie gurita Lamno, minuman pala, mie caluek khas Pidie Jaya, kupi, si teulheu, si manol kala, kuah pliek u, sanger sareng Solong dan masih banyak aneka kuliner lainnya.

Fauziah, salah seorang penjual di stan kuliner tradisional mengatakan, produk yang dipamerkan di stannya adalah kuliner tradisional khas Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.

“Ada beberapa kuliner khas Banda Aceh dan Aceh Besar yang kita bawa ke PKA ini, terutama yang merupakan kulinter tradisional. Seperti keumamah dan kareng teu phep,” kata Fauziah.

Produk kuliner milik Fauziah ini di bawah binaan UD. Tuna ikan kayu cap tsunami. Beragam kuliner tradisional ini, kata Fauziah memiliki daya tarik dari pengunjung di arena PKA.

“Ini kan hari pertama kita mulai jualan di stan kuliner. Kita lihat pengunjung sudah mulai ramai. Tapi kita prediksi nanti sore hingga malam pengunjung akan bertambah,” ujarnya.

Menurut Fauziah, dirinya memilih usaha kuliner tradisional agar makanan khas seperti keumamah, sie reboh dan olahan kareng tidak hilang ditelan zaman.

“Justru bagi saya ini sebuah peluang dengan tetap menjaga ciri khas kuliner tradisional Aceh di tengah banyaknya kuliner kekinian. Saya rasa masih banyak juga peminat kuliner tradisional,” ungkap Fauziah.

Produk olahan ikan kayu dan kareng milik Fauziah juga dipasarkan ke sejumlah daerah luar bahkan ke manca negara seperti Malaysia. Usaha kuliner miliknya itu berada di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

“Ada juga yang telah kita kemas dengan bagus dan dipasarkan ke luar negeri seperti Malaysia. Saya rasa peminatnya juga banyak,” katanya.

Fauziah juga membagikan resep olahan miliknya, seperti keumamah. Bahan dasarnya adalah ikan kayu yang cukup mudah didapatkan di daerah TPI Lampulo. Kemudian asam sunti dan bumbu rempah lainya.

“Resepnya sederhana dan bahan-bahanya saya rasa masih cukup mudah di dapat di pasar-pasar tradisional. Tinggal cara kita memasaknya, kalau memang kita memasak karena hobi pasti enak,” tuturnya.

Silvi, salah seorang pengunjung asal Banda Aceh mengatakan, dirinya memang sengaja datang ke PKA untuk melihat beragam budaya dan kuliner.

“Saya tertarik dengan kuliner tradisional, karena di sini lah bisa melihat beraneka ragam kuliner tradisional yang sebelumnya jarang ditemui,” kata Silvi.

Menurutnya, pameran kuliner tradisional ini bisa menjadi media edukasi untuk mengenalkan beragam makanan khas Aceh ke generasi muda.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT