Banda Aceh, JBA – Setelah enam tahun vakum antara lain yaitu akibat pandemi Covid-19, semangat para santri di wilayah perbatasan kembali berkobar dalam mengikuti ajang Pekan Kreativitas Santri yang memperlombakan berbagai jenis perlombaan.
Tahun 2025 ini, Dinas Pendidikan Dayah Aceh melalui UPTD Pengelolaan Dayah Perbatasan dan Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air kembali menyelenggarakan Pekan Kreativitas Santri (PKS) yang berlangsung di Dayah Perbatasan Darul Amin, Desa Tanoh Alas, Kecamatan Babul Makmur, Kabupaten Aceh Tenggara. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai 14 hingga 17 Oktober 2025.
Ketua Panitia, Martunis, SE., M.Si.Ak, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penyelenggaraan PKS yang ke-V. Ia mengungkapkan rasa syukur karena setelah terakhir digelar pada tahun 2018, kegiatan tersebut akhirnya dapat kembali dilaksanakan pada tahun ini.
“Pekan Kreativitas Santri sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Namun berkat dukungan Dinas Pendidikan Dayah Aceh serta semangat keluarga besar dayah, tahun ini kegiatan bisa kembali dilaksanakan. Ini menjadi momentum kebangkitan semangat para santri di wilayah perbatasan,” ujar Martunis dalam sambutannya.
Martunis menjelaskan, PKS ke-V ini mengangkat tema besar: “Melalui Pekan Kreativitas Santri Kita Wujudkan Semangat Berkarya, Ukhuwah dan Prestasi Menuju Peradaban Islam yang Gemilang.”
Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta, yang terdiri atas 5 Rais ‘Am, 20 pendamping, dan 75 santriwan-santriwati dari berbagai dayah perbatasan binaan UPTD Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Dayah-dayah yang berpartisipasi antara lain Dayah Minhajussalam Kota Subulussalam, Safinatussalamah Aceh Tamiang, Manarul Islam Aceh Tamiang, Darul Amin Aceh Tenggara, dan Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air Aceh Besar.
Lebih lanjut, Martunis menyampaikan bahwa terdapat sejumlah cabang yang diperlombakan, yaitu Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), Pidato Tiga Bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), Cerdas Cermat, Kaligrafi, Tilawatil Qur’an, serta Tahfidzul Qur’an.
“Cabang-cabang ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi sarana untuk memperdalam tradisi keilmuan Islam. Misalnya, Musabaqah Qiraatil Kutub menumbuhkan kecintaan terhadap khazanah kitab kuning, Kaligrafi mengasah keindahan seni Islam, Tahfidz memperkuat hafalan Al-Qur’an, sementara Cerdas Cermat melatih santri berpikir cepat, kritis, dan terstruktur,” jelas Martunis.
Untuk menjamin kualitas penilaian, panitia menghadirkan sepuluh orang dewan hakim yang berpengalaman di berbagai ajang keagamaan, termasuk di tingkat provinsi. Mereka adalah Tgk. Marbawi, SH (Koordinator), Dr. H. Abdul Syukur, M.Ag, Dr. Mujtahid Alhafizh, MA, Dr. Teuku Zulkhairi, MA, Tgk. Aiyub Bardan, Lc., MA, Tgk. Nazaruddin, M.Sos, Tgk. H. Hasanuddin, M.Ed, Tgk. Suhaimi M. Nur, S.Pd, Tgk. Ihsan, S.Sos., M.Sos, dan Tgk. Fauzi Rizal, SH.
Menurut Martunis, para juara dalam setiap cabang lomba akan mendapatkan trophy dan dana pembinaan, serta akan ditetapkan satu juara umum bagi peserta yang meraih nilai tertinggi secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut, Sufriadi, ST, selaku Kepala UPTD Pengelolaan Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, menyampaikan sambutan pembukaan yang penuh semangat dan inspirasi. Sufriadi menegaskan bahwa Pekan Kreativitas Santri merupakan ajang penting dalam membangun karakter, kreativitas, dan nilai ukhuwah di kalangan santri.
“Pekan Kreativitas Santri ini bukan sekadar perlombaan, tetapi sarana pembinaan dan penguatan karakter. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin melahirkan santri yang unggul dalam ilmu, mulia dalam akhlak, dan kreatif dalam berkarya,” ujar Sufriadi di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Sufriadi juga menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menegaskan peran dayah sebagai pusat peradaban Islam dan sumber lahirnya generasi berilmu dan berakhlak. Pemerintah Aceh, katanya, berkomitmen mendukung setiap upaya peningkatan mutu pendidikan dayah, termasuk perhatian khusus kepada Dayah Perbatasan yang berfungsi sebagai benteng akidah dan moral di wilayah Aceh terluar.
“Santri di era digital harus mampu menguasai literasi luas, teknologi, dan berpikir kreatif, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Kami berharap para santri yang ikut dalam ajang ini mampu menjadi pelopor kebangkitan peradaban Islam di masa depan,” pungkasnya.
Kegiatan pembukaan berlangsung dengan suasana khidmat dan penuh semangat ukhuwah. Para santri dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan, hingga doa bersama.
Dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim,” Sufriadi secara resmi membuka Pekan Kreativitas Santri (PKS) Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air Tahun 2025. Tepuk tangan dan takbir menggema di Panggung Utama Halaman Dayah Darul Amin, menandai dimulainya kembali kegiatan yang telah lama dinantikan oleh para santri Dayah Perbatasan di seluruh Aceh.
Martunis dalam penutup laporannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini — mulai dari jajaran Dinas Pendidikan Dayah Aceh, para pimpinan dayah, hingga dewan guru dan para peserta.
“Semoga Pekan Kreativitas Santri menjadi momentum memperkuat ukhuwah, membangun semangat berkarya, dan melahirkan generasi santri yang siap berkhidmat untuk agama, bangsa, dan peradaban Islam,” ujarnya menutup laporan.