Sigli, JBA – Pengurus Daerah (PD) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Pidie sukses melaksanakan peringatan maulid bersama kelompok Disabilitas Kabupaten Pidie yang tergabung dalam komunitas Ikatan Persaudaraan Disabilitas Pidie (IPDP). Kegiatan ini terlaksana pada siang, 27 Agustus 2025 di Dayah Mahiya, Gampong Mali Guyui, Sakti, Pidie.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Samhudi, S. Si, Kasi Bimas Tgk Isafuddin, M.H, Kasi Zakat dan Waqaf, Darwin, S. Ag, M.H, beserta rombongan, pengurus dan para Penyuluh Agama Islam kabupaten Pidie yang tergabung dalam PD IPARI Kabupaten Pidie, komunitas Disabilitas Pidie beserta pendamping. Total ada 180 orang berhadir, sebut Tgk Mukhlis, Ketua PD IPARI Pidie.
Suasana menjadi khidmat dengan pembacaan maulid Berzanji oleh Tgk Hambali Glumpang Minyeuk, Tgk Ghazali Tiro dan Tgk Muhajir Batee.
Peringatan maulid Rasulullah SAW ini mengangkat tema meneladani Rasululah dengan dakwah inklusif. Kegiatan ini awalnya akan dilaksanakan di Sekretariat IPDP Blang Asan Sigli namun karena beberapa pertimbangan, dilaksanakan di Dayah Mahia, Mali Guyui Pidie.Tgk Sayuthi menyebutkan bahwa IPDP Pidie merupakan kelompok binaan Penyuluh Agama Kab. Pidie. Penyuluh Agama juga telah melakukan penyuluhan hingga ke sekolah.
Dalam sambutannya Ka.Kankemenag Pidie menyebutkan bahwa kedekatan Nabi dengan disabilitas sangat jarang dikupas. Diasibilitas harus dimaknai sebagai kemuliaan dari Allah SWT. Kepala KanKemenag Pidie mengulas kembali kisah Abdullah bin Ummi Maktum, perannya di Madinah sebagai muazzin, semangat ibadah, responsif untuk dapat mengikuti perang. Saya terkejut dan disadarkan kembali bahwa kita kehilangan pola bagaimana membangun hubungan dengan disabilitas. Hari ini kita melihat kedekatan bersama disabilitas telah dirajut oleh IPARI Pidie. Kedepan semangat kemandirian Abdullah bin Ummi Maktum dapat kita ambil, harapannya kita dapat memperbaiki kekurangan menjadi lebih baik d masa yang akan datang. Terus berjuang rekan IPARI, semoga usaha kita mendatangkan berkah, tutup Kakankemenag dalam sambutannya.
Tgk Bahagia dalam tausiahnya mengingatkan inspirasi dari akhlak Rasulullah yang mesti kita teladani. Kisah Yahudi yang benci Rasul tetapi disuapi makanan oleh Rasulullah, sementara Yahudi tidak mengetahuinya. Ibrah agar kita selalu melakukan tabayyun dan tidak mudah terprovokasi terhadap sebuah berita. Selanjutnya Tgk Bahagia mengupas kisah Duktsur yang masuk Islam karena Akhlak Rasul. Tgk Bahagia juga mengulas keluarga yang tidak ideal yaitu suami istri yang jahat Abu Lahab. Juga adab untuk saling menghargai dan menghormati.
Acara selanjutnya santunan kepada kelompok Disabilitas kabupaten Pidie oleh Kepala Kankemenag Kab. Pidie sebagai bentuk kepedulian sosial dan penguatan program inklusif. Acara yang penuh kekeluargaan ini diakhiri dengan kenduri bersama.