Jaringanberitaaceh.com- Poltracking Indonesia menyelenggarakan temuan hasil survei elektabilitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur, pada awal September 2024, pasca pendaftaran Calon Gubernur-Wakil Gubernur di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 4 – 10 September 2024. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral tiga pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, mengukur evaluasi kinerja pemerintah serta kemantapan pilihan pasca pendaftaran.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memaparkan hasil survei elektabilitas yang paling tinggi yaitu pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas 57.3 persen.
“Hasil elektabilitas Khofifah-Emil unggul lebih jauh dibandingkan dengan pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta yang memperoleh elektabilitas 22,7 persen, kemudian yang ketiga pasangan Luluk Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh elektabilitas 2,2 persen, sisanya yang belum menentukan jawaban atau menyatakan tidak tahu sebesar 17,8 persen,” tutur Hanta saat pemaparan hasil survei secara daring, Kamis, 19 September 2024.
Kemudian Hanta juga menambah pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta masih ada potensi untuk menyusul angka elektabilitas dari pasangan Khofifah-Emil, karena 17,8 persen orang belum mengetahui akan memilih siapa dalam pilkada Jatim.
“Pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta masih ada potensi, sementara Luluk Hamidah-Lukmanul agak rendah, jadi agak sulit untuk menyusul angka elektabilitas Khofifah-Emil,” Tutup Hanta.