Banda Aceh, JBA – Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko mengatakan setiap situasi dalam tahapan pilkada harus dihadapi, baik situasi biasa, damai, hingga yang anarkis.
“Anggota harus paham terkait situasi yang ada di lapangan, sehingga tau siapa berbuat apa dan bertindak menghadapi apa,” ujar Achmad Kartiko saat Simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, di Mapolda Aceh, Rabu, 21 Agustus 2014.
Simulasi berupa patroli kepolisian, pengamanan setiap tahapan pilkada, pengamanan penyelenggara pilkada, hingga kegiatan penanganan unjuk rasa baik berupa aksi biasa, damai, maupun anarkis.
Simulasi yang melibatkan 650 personel gabungan itu juga menggambarkan pengamanan dan pelayanan pada tempat pemungutan suara kepada masyarakat rentan, seperti orang tua, ibu-ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
Kapolda Aceh mengatakan simulasi Sispam Kota merupakan bagian dari Latpraops Mantap Praja yang disiapkan untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada Serentak tahun 2024.
“Simulasi Sispam Kota ini adalah salah satu kegiatan dalam Latpraops Mantap Praja 2024. Selain itu juga ada materi dalam kelas hingga tactical floor game atau TFG. Semua itu disiapkan untuk menghadapi setiap eskalasi massa yang bisa saja terjadi pada tahapan pilkada 2024,” katanya.
Ia juga menyampaikan, tujuan utama dari simulasi tersebut adalah untuk membiasakan personel untuk menghadapi situasi nyata yang bisa saja terjadi saat tahapan pilkada berlangsung.