Jantho, JBA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs H Azhari mengapresiasi penyelenggaraan Piasan Seni (Pinsi) 2 MIN 27 Aceh Besar, yang berlangsung 10-11 Februari 2024.
Pasalnya, kata Azhari, kegiatan yang diselenggarakan itu sangat penting, guna menyediakan wadah bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya khususnya di bidang seni.
“Saya menyampaikan apresiasi luar biasa, karena MIN 27 mampu menyelenggarakan kegiatan yang serasa level kabupaten. Tentu karena partisipasi banyak pihak, terutama kepala madrasah, guru, komite dan wali murid,” ujarnya saat membuka acara, di Aceh Besar, 10 Februari 2024, yang dihadiri Kakankemenag Aceh Besar Saifuddin dan Kakankemenag Banda Aceh Salman Arifin.
Azhari juga mendorong jajarannya, khususnya kalangan madrasah untuk meningkatkan kreativitas siswa. Calon-calon pemimpin masa akan datang lahir dari anak-anak yang kreatif hari ini.
“Anak MIN 27 ini 10 atau 20 tahun mendatang akan menjadi camat, jadi Kakankemenag, bahkan jadi Kakanwil Kemenag Aceh. Karena banyak dari pemimpin itu lahir dari mereka yang kreatif dan produktif sejak masa sekolah. Apa yang mereka tampilkan hari ini akan terasa hasilnya pada masa mendatang,” tegasnya.
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas siswa dalam hal memanfaatkan teknologi yang menjadi tuntutan bagi anak-anak generasi Alpha. Namun demikian, dia mendorong guru agar mengarahkan siswa untuk memanfaatkan kemajuan teknologi secara bijak.
“Saya mengingatkan semua kita yang hadir di sini agar bijaklah dalam bermedia, memanfaatkan teknologi, khususnya dalam hal penggunaan media sosial agar kita tidak terjebak dan merugikan kita sendiri,” lanjutnya.
Sementara itu, Kakankemenag Aceh Besar, Saifuddin juga menyampaikan apresiasi atas terlenggaranya even Pinsi 2 MIN 27 Aceh Besar. Ajang tersebut sangat penting guna mencari bakat dan minat siswa. Apalagi dalam kurikulum baru, pencarian bakat minat adalah salah satu yang ditonjolkan. Karenanya, ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh wali siswa sehingga terselenggaranya kegiatan yang sangat dinantikan oleh siswa tersebut.
“Ajang seperti ini bermacam fungsinya, bisa sebagai sarana silaturahmi, tempat anak-anak menunjukkan prestasi dan bakatnya, sehingga mereka punya wadah yang disediakan oleh pihak sekolah,” ujan mantan Kakankemenag Kabupaten Aceh Singkil ini.
Ia berharap semua madrasah melakukan kegiatan yang sama secara rutin, meskipun tidak harus dalam skala besar seperti yang dilaksanakan oleh MIN 27 Aceh Besar. Sehingga sekolah bisa melihat sejauh mana anak mampu menunjukkan kreativitas dan kemampuannya.
“Harusnya semua madrasah bisa mengadakan kegiatan yang sama meskipun tidak besar. Karena semua anak ingin menunjukkan bakatnya tapi perlu wadah. Ini adalah tempat yang tepat bagi anak-anak menampilkan bakatnya,” harap Saifuddin biasa disapa Yah Wa.
Sementara itu kepala MIN 27 Aceh Besar, Naswati menyebutkan kegiatan tersebut mengambil tema “Mendidik Dengan Hati, Membangun Gen Alpha sebagai Manifestasi Madrasah Inspirator”.
Menurut Naswati ada lebih dari 30 kegiatan ditampilkan dalam kesempatan tersebut, antara lain tarian Jak Meudikee, Tarian Kreasi Alifbatasa, Fashion Show, senam go Green, musikalisasi puisi guruku, Tari Meusare sare, Drama Profesi, Drama Tsunami, drama penyambutan rasul, Drama Cinderella, Rebana, Tari Wonderland, bercerita dan mendongeng, haflah Quran, Sinanggar Tulo, dan sejumlah kreasi seni lainnya.
“Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari peran serta banyak pihak, mulai dari guru, komite sekolah, dan para wali murid MIN 27 Aceh Besar,” ujarnya.
Kegiatan itu, kata Naswati, sebagai bentuk syukuran 9 prestasi nasional dan internasional tahun 2023 yang diraih MIN 27 Aceh Besar, antara lain seperti juara 1 percontohan literasi nasional, juaran 3 konten web literasi nasional, juara Video Syair untuk negeri favorit YouTube, dan terverifikasi nasional lembaga penyedia layanan khusus ramah anak.