Sabang, JBA – Penyuluh Agama Islam (PAI) dan sejumlah guru di bawah Kantor Kementerian Agama Kota Sabang berziarah ke makam aulia, yaitu Tgk Chik Di Iboih dan Umi Rubiah, di Gampong Iboih, Kecamatan Sukamakmu, Kota Sabang, Kamis, 25 Januari 2024.
“Alhamdulillah. Kami merasa beruntung bisa ziarah ke makam wali Allah. Ini agenda yang sudah lama ingin kami laksanakan, namun sekarang baru bisa terealisasi,” kata Koordinator Lapangan (Korlap), Akhon Ahmadi, usai membaca samadiyah yang dipimpin Waled Rusli Daud.
Ahmadi menjelaskan kegiatan tersebut sebagai upaya memperkokoh silaturahmi abdi sipil negara (ASN) lintas profesi dan saling tukar ide untuk memaksimalkan tupoksi kerja masing.
“Semoga ziarah ini memberi bekas bagi kita, supaya aktif bekerja dan memperkuat amalan sebagai bekal akhirat,” ujarnya di hadapan rombongan.
Menurut Penyuluh Agama Islam KUA Sukakarya tersebut, ziarah makam wali Allah menjadi tradisi masyarakat Aceh. Ini juga dapat menjadi ajang meningkatkan spiritualitas, memperkuat persatuan dan toleransi, serta melestarikan sejarah dan tradisi agama Islam.
“Kata masyarakat setempat, di Sabang ada 44 makam aulia Allah, tapi kami baru sempat ziarahi tiga makam. Semoga Allah mudahkan kami untuk berziarah ke seluruh makam waliyullah di tanah berkah tersebut,” tegas pria yang suka berpantun ini.
Sementara guru MTsN Sabang, Nurul Hikmah bersyukur bisa tiba di lokasi makam Tgk Chik Di Iboih, sebab akses ke sana cukup sulit dan butuh biaya jika menggunakan jasa boat. Namun karena perginya bersama rombongan, biayanya jadi ringan.
“Ini momen berharga selama di Sabang, karena tidak semua orang berkesempatan ke makam wali,” ungkap guru Bahasa Arab tersebut.
Usai ziarah, rombongan makan bersama di Pulau Rubiah dan melihat kondisi Asrama Haji kuno, yang menjadi pusat karantina haji pada masa penjajahan Hindia Belanda.