Celana Jeans Levi’s dari Abad ke-19 Laku Terjual Rp 1,3 Miliar

jaringanberitaaceh.com- Celana jeans bekas bermerek Levi’s dari abad ke-19 laku terjual dengan harga sekitar 87.000 dollar AS.

Celana jeans dengan ukuran waist 38 length 32 itu merupakan koleksi merek Levi’s pada tahun 1880-an yang ditemukan di bekas penambangan yang terlantar beberapa tahun lalu.

Pusat pelelangan barang langka di kota kecil Meksiko kemudian melelang celana jeans tersebut dengan harga 87.400 dollar AS atau sekitar Rp 1,34 miliar.

Kylie Hunter dan Zip Stevenson, seorang kolektor barang langka tertarik untuk membeli celana jins itu bersama-sama. Hunter membayar 90 persen, sementara Stevenson menyumbang 10 persen sisanya.

“Kami tidak pernah terpikir untuk membeli celana jeans bersama-sama sampai lelang dimulai. Agak gila memang,” ujar Stevenson

Stevenson merupakan kolektor denim selama hampir tiga dekade, tetapi dia mengatakan bahwa belum pernah melihat celana jeans yang seperti ini.

Kata dia, celana tersebut sangat langka. Meski tampak usang, tetapi ukuran dan kondisinya masih bisa dikenakan.

“Celana ini sangat langka, terutama dalam kondisi dan ukuran yang seperti ini,” tambah dia.

Celana jeans tersebut pertama kali ditemukan oleh Michael Harris di kawasan Amerika Barat. Menurut sang penemu, dia belum pernah menemukan benda serupa dengan kondisi yang sebagus celana itu.

Sebelumnya pernah ada celana jeans yang mirip sempat ditemukan, namun kondisinya sudah terlalu lapuk sehingga tidak memungkinkan jika dipakai oleh seseorang.

Celana jeans yang tidak bisa digunakan itu kemudian disimpan di sebuah museum.

“Ada beberapa titik lembut pada jeans ini, tinggal ditambahkan sedikit. Selain itu, celana ini sangat solid.”

“Saya bisa dengan mudah membayangkan jika Johnny Depp atau Jason Momoa memakainya,” ujar Stevenson.

Daya tarik utama di pusat lelang

Celana jeans Levi’s dari abad ke 19

Celana jeans bermerek Levi’s tersebut merupakan salah satu daya tarik utama di pusat pelelangan yang digelar di Durago Vintage Festivus, Aztec, sebuah kota kecil di Meksiko.

Pelelangan yang digelar selama empat hari itu menampilkan berbagai barang-barang vintage yang cukup banyak diminati.

Menurut Brit Eaton, kolektor denim vintage yang menggelar pelelangan itu, penemuan celana jeans ini merupakan salah satu momen terbaik baginya.

“Saya telah melakukan bisnis ini selama 25 tahun. Jeans vintage rata-rata hanya dijual 100 dollar AS saja.”

“Menemukan celana jeans yang satu ini merupakan sesuatu yang berharga dalam hidup saya,” kata dia.

Eaton mengatakan, awalnya dia tidak ingin menjual celana jeans tersebut. Namun karena sangat langka, akhirnya dia melelang celana tersebut dengan harga tinggi.

Stevenson sudah merencanakan bahwa celana jeans ini untuk dijual kembali.

Namun, Kylie Hunter tampaknya lebih suka jika celana jeans tersebut dipajang di museum Smithsonian atau Metropolitan Meseum of Art.

Sampai ada keputusan lebih lanjut tentang rencana mereka, celana jeans Levi’s dari abad ke-19 ini bakal disimpan di galeri denim milik Stevenson di Los Angeles.

Siapa pun yang tertarik melihatnya, bisa mengatur jadwal dan janji bertemu dengan Steven.

Slogan bernada rasis saksi sejarah di Amerika Serikat

Celana yang diyakini sebagai jeans Levi’s tertua di era tersebut memiliki pesan langka bernada rasis yang tercetak di bagian dalam saku dengan label bertuliskan “satu-satunya jeans yang dibuat oleh Buruh Putih”.

Slogan bernada rasis itu digunakan merek tersebut selama periode praktik diskriminasi anti-China pada tahun 1882.

Menurut The Wall Street Journal, perusahaan Levi’s menggunakan slogan ini setelah AS melarang pekerja China memasuki AS di tahun 1882 melalui adanya UU Pengecualian China di periode tersebut.

Kemudian juru bicara Levi’s mengatakan bahwa mereka membatalkan kebijakan dan penggunaan slogan ini di tahun 1890-an.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT