Denpasar – Aplikasi petunjuk arah seperti Google Maps sering digunakan oleh pengendara sepeda motor atau mobil dalam perjalanannya, termasuk mahasiswa. Dengan aplikasi ini pengendara berharap bisa sampai di tempat tujuan meskipun tidak mengetahui jalannya.
Aplikasi tersebut secara otomatis mengarahkan jalan yang harus dilewati oleh pengendara supaya bisa sampai di tujuan. Di aplikasi tersebut juga terdapat jarak tempuh dan perkiraan tiba di tempat tujuan. Secara umum aplikasi itu sangat memudahkan pengendara.
Kendati demikian, tidak sedikit pengendara yang tersesat gara-gara mengikuti aplikasi petunjuk arah ini. Hal tersebut seperti dialami seorang mahasiswa asal Bogor yang tiba-tiba diarahkan ke kuburan. Kejadian ini terjadi di Ranca Enong, Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
“Saat itu saya mau ke rumah teman di Bandung. Awalnya saya gak ngikutin Google Maps. Eh malah diminta putar balik. Akhirnya saya ikuti kembali ke jalur,” cerita mahasiswa yang diketahui bernama Saban, Senin, 9 Mei 2022.
a
a