Sabang, Jaringanberitaaceh.com – Suasana penuh haru terjadi pada kegiatan rutin zikir dan doa rutin Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Aceh pagi ini. Sekretaris Daerah ( Sekda) Aceh Taqwallah, pria yang biasanya terlihat tegar itu, tampak beberapa kali menyeka air mata, setelah mendengarkan terstimoni sejumlah guru, siswa dan wali murid tentang suka duka mendidik anak berkebutuhan khusus, di SLB Negeri 1 Kota Sabang, Senin (21/2/2022).
“Beginilah Allah mengatur semua, setiap orang memiliki cobaan masing-masing, apresiasi saya kepada para orangtua dan dewan guru di SLB. Kami tahu tugas bapak dan ibu berat. Semoga tetap sabar mendidik anak-anak kita yang luar biasa ini,” ujar Sekda.
Tak hanya Sekda, sejumlah hadirin juga terlihat menyeka air mata mereka. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah siswa berkebutuhan khusus diberi kesempatan untuk berbicara termasuk menyangkut cita-cita mereka. Salah satunya adalah Muaqil. Siswa berkebutuhan khusus tuna daksa itu, mengaku senang dengan pelaksanaan zikir karena dapat bertemu dengan banyak orang.
“Assalamu’alaikum, nama saya Muaqil. Saya berusia 12 tahun. Saya senang ikut zikir pagi. Dan, cita-cita saya adalah menjadi seorang polisi,” ujar Muaqil.
Hal senada juga disampaikan oleh Risa Maulina, yang juga ingin menjadi seorang polisi wanita.
“Saya Risa Mauluna, usia saya 12 tahun. Hobi saya membaca dan kalau sudah besar saya ingin menjadi Polwan,” katanya
Mendengar testimoni dan cita-cita Muaqil dan Risa Maulina, Sekda Aceh dan para guru dan hadirin memberi semangat dengan tepuk tangan meriah untuk bocah berusia 12 tahun itu.
Sementara itu, Dahlia, salah seorang wali murid, menyampaikan cerita tentang suka duka mendidik anak berkebutuhan khusus
“Anak saya hiperaktif Pak, suka memanjat apa saja, pagar, tiang bendera semua dipanjat. Namun setelah dididik di sini, sudah banyak perubahan. Kami sangat berterima kasih kepada para guru di sini yang telah mendidik dan membimbing anak kami. Kami juga mengimbau para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SLB karena para guru tentu memiliki pemahaman tentang apa yang harus dilakukan kepada anak-anak kita,” ujar Dahlia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SKB N 1 Sabang Amiruddin menjelaskan, saat ini SLB yang ia pimpin mendidik sebanyak 35 siswa yang terdiri atas 26 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Amiruddin mengakui, pelaksanaan zikir dan doa rutin memiliki sejumlah hal positif.
“Zikir sangat banyak manfaatnya Pak, selain kita bisa bersilaturrahmi dengan rekan-rekan se Aceh, kegiatan ini juga membuat anak-kami lebih tenang dan membiasakan anak-anak terbiasa mengucapkan kalimatullah. Kegiatan ,zikir juga menjadi sarana bagi semua kita untuk saling berbagi informasi. Semoga dengan ikhtiar serta zikir dan doa yang selalu kita panjatkan ini, Covid-19 bisa segera berakhir,” ujar Amiruddin.
Seperti biasa, usai dzikir dan do’a bersama Sekda menyapa sejumlah sekolah. Hari ini, sekolah yang disapa Sekda adalah SMAN 1 Sabang, SMAN 1 Kutacane, SMKN 1 Idi, SLB Seunagan, SMAN 1 Meureudu, UPTD Pelatihan Dinas Koperasi dan Usaha Kecik Menengah, UPTD Dirsan Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh.
Dalam arahannya, Sekda kembali mengingatkan seluruh ASN untuk selalu menggunakan masker menjaga jarak dan memastikan anggota keluarga sudah mendapatkan suntikan vaksin.
“Angka kasus terus meningkat. Tetap patuhi dan sosialisasikan protokol kesehatan dan vaksinasi kepada masyarakat di lingkungan sekitar,” ujar Sekda.
Dalam kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini, Taqwallah turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri. Zikir dan doa pagi ini diikuti oleh 900 partisipan, setiap partisipan berjumlah 10 hingga 30 peserta.