Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Relawan Filantropi Aceh (RFA) menginisiasi bantuan alat-alat perlengkapan pengajian anak-anak di Gampong Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Bantuan tersebut diberikan oleh pihak Yayasan HAKKA Aceh pada Tgk. H. Muhibuddin S.P, guru ngaji di rumahnya, di gampong tersebut, Selasa (2/11/2021) sore.
Bantuannya berupa 1 paket sound system, 40 sajadah, 3 tikar bambu, 1 lemari tempat Al-Quran, 3 kipas angin, dan instalasi 5 titik keran air tempat wuduk.
Pengurus HAKKA, yakni Kho Khie Siong (Ketua), Murlin (Wakil Ketua), Kimlin (anggota), dan Yeni berkunjung ke rumah Tgk. Muhibuddin.
Semua bantu itu disediakan oleh Bendahara RFA Murni, yang dibiayai HAKKA Aceh.
Kho Khie Siong mengatakan penyerahan bantuan ini merupakan wujud pengabdian HAKKA pada bangsa dan negara, tanpa memandang suku, ras, dan agama.
“Belajar ngaji yang baik ya adik-adik. Setelah belajar, (Qurannya) disimpan di sini (lemari buku) ya. Semoga adik-adik menjadi penentu masa depan bangsa,” kata pria yang biasa disapa Aky, dalam sambutannya.
Hal ini terlaksana atas inisiasi founder sekaligus pembina RFA, Teuku Yusra Dharma (TYD), yang tergerak hati membantu Tgk. Muhibuddin mengajar puluhan anak tetangga mengaji di rumahnya.
Tgk. Muhibuddin berterimakasih dan mengapresiasi Yayasan HAKKA Aceh, atas kepeduliannya terhadap kegiatan belajar dan mengajar Al-Quran, yang sudah berjalan 20 tahun. Selama itu, dia mengajar secara sukarela, tanpa memungut biaya, dan anak-anak yang diajarinya pun berasal dari keluarga kurang mampu.
“Mudah-mudahan pihak yang membantu lancar rezeki dan senantiasa diberi kesehatan, serta dapat terus menebar kebaikan pada yang lainnya,” ujar mantan Geuchik Leu Ue dua periode ini.
Anggota HAKKA Kimlin senang bisa membantu anak-anak di balai pengajian ini.
“Luar biasa,” demikian ujaran singkat Kimlin melihat semangat anak-anak belajar mengaji.
Sementara Ketua RFA, Teuku Zopan Mustika berharap apa yang kita salurkan ini bermanfaat dan men-support anak-anak yang akan menjadi qari-qariah nantinya.
Wujud toleransi
TYD menyambut baik uluran tangan dari yayasan yang beranggotakan etnis Tionghoa tersebut. Kehidupan toleransi antarumat beragama di bumi Serambi Mekkah masih berjalan dengan baik.
“Saya pribadi merasa bangga dan bersukur pada Tuhan Yang Maha Esa, masih punya sahabat, rekan-rekan HAKKA, walaupun berbeda keyakinan, memiliki rasa kepedulian tinggi pada sesamanya di Aceh,” tuturnya.
Yayasan HAKKA Aceh merupakan komunitas keturunan Tionghoa yang telah lama hidup menetap di Aceh. Mereka kerap terlibat dalam aksi sosial dan berkolaborasi dengan lintas komumitas di Aceh.
Sedangkan RFA komunitas yang terbentuk 25 Juli 2021, berdedikasi dengan misi sosial. Cara gabung dengan RFA cukup dengan menyumbang Rp 20.000 per bulan, yang akan disalurkan pada duafa, anak yatim, dan siapa pun yang membutuhkannya. (Red)