Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) Heri Safrijal SP, M,TP melihat Kepedulian Aminullah untuk kaum dhuafa Jadi menjadi Isu Hangat di Aceh yang selalu di ingat oleh masyarakat ,selama menjabat Wali Kota sudah lebih ratusan lebih rumah yang dibangun dan direhab mantan Dirut BPD Aceh ini, tak heran bala bermunculan komentar bapak rumah dhuafa Aceh .
Kesederhanaan Aminullah ini bukanlah hal baru, jauh hari saat menjadi Dirut BPD Aceh, Aminullah sudah berkeliling Aceh membantu kaum duafa melalui dana CSR Bank Aceh dan terkadang lebih sering menggunakan dana pribadinya.
Semasa menjabat Wali Kota pun, tak tampak adanya kemewahan dalam hidupnya. Dirinya tak mau menambah kekayaan, lantaran merasa rezeki yang diberikan Allah sudah lebih dari cukup semasa mengabdi di Bank BPD Aceh.
Gaji dan tunjangannya lebih sering digunakan untuk membantu masyarakat, sedangkan keperluan keluarga berasal dari bisnis transportasi yang sudah dirintis jauh hari sebelum menjadi Wali Kota maka itu sosok Aminullah yang Komit untuk bangun rakyat dan lanjutkann
Heri Safrijal juga mantan Sekretaris BEM UsK ini, menyampaikan serta mengingatkan sudah banyak berhasilan yang telah dicapai ketika Aminullah memimpin kota Banda Aceh seperti pembangunan ekonomi, pendidikan, Agama, tata kota bahkan kepeduliannya para pedagang serta buruh,”
Menurut heri banyak tokoh muda nasional serta internasional mengakui kepemimpinan Aminullah, khususnya ketika penanganan covid 19 di Banda Aceh,
“Intinya boleh di Cek trek record Aminullah dalam meminpin kota Banda Aceh dengan banyaknya penghargaan dari dalam maupun luar negri dan diraih atas dedikasinya sukses membangun kota Banda Aceh yang dibalut dengan istilah kota Gemilang,” jelas Heri aktivis ini.
Heri berharap besar kepada Aminullah Usman agar bisa maju kembali menjadi Walikota Banda Aceh, “Sudah seharusnya Pak Amin maju kembali menjadi walikota Banda Aceh lantaran masih banyak PR beliau belum sempat terselesaikan waktu itu,”
Hanya di masa Aminullah Usman lah, reservoir raksasa milik PDAM Tirta Daroy dibangun, begitu juga penambahan kapasitas di WTP induk.
PDAM ini terus dibenahi, seiringan lonjakan pelanggan dan pertumbuhan ekonomi yang semakin gencar di Banda Aceh sebut Heri.
Perlahan tapi pasti, Aminullah berhasil menata kota. Pasar terpadu di Lamdingin yang dibangun oleh Wali Kota sebelumnya gagal difungsikan, bahkan nyaris menjadi besi tua.
Aminullah bergerak cepat, Pasar Peunayong berhasil dipindahkan ke Lamdingin, diberikan nama Pasar Al Mahirah.
Bau pesing dan macet yang kerap terjadi di kawasan Peunayong pun hilang, setelah pasar berhasil dipindahkan ke Lamdingin.
Kawasan Lamdingin yang dulunya sepi, mendadak jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, Aminullah membangun kesetaraan demi masyarakat pesisir. Banyak toko dan usaha baru bermunculan disana. Masyarakat yang dulunya terpinggirkan mulai tersenyum.
Pasar Al Mahirah yang usianya masih balita, tentu butuh pembenahan secara perlahan. Tidak mungkin seorang ‘bayi’ kita paksa berlari. Dan terbukti Pasar Al Mahirah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, terbaru Menteri Perdagangan, M.Luthfi melihat langsung pasar dan memuji kinerja Aminullah .
Aminullah juga berhasil merubah wajah parkiran kota, lihatlah bagaimana Kota Banda Aceh merupakan satu-satunya daerah di Aceh yang sudah menerapkan E-Parkir di beberapa lokasi.
Halaman pertokoan yang amburadul, semakin indah setelah ditata lokasi parkir, seperti di Pango, Lampineung, Peunayong dan beberapa lokasi lainnya..
Maka sebut Heri , sosok Aminullah sudah di rindukan kembali untuk memimpin kota Banda Aceh kedepannya tutup Heri.