Banda Aceh, JBA – Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah DPD Gerindra Aceh, Nasrul Sufi menerima berkas pendaftaran bakal calon (Balon) Bupati Aceh Tenggara, dr Pandi Sikel, di Aula Sekretariat DPD Gerindra Aceh, Banda Aceh, Minggu, 26 Mei 2024.
“Silakan Pak Pandi Sikel menyampaika visi dan misi. Ada 26 calon kepala daerah sudah menyampaikan visi dan misi dari total 60 calon plus satu calon wakil Gubernur Aceh,” kata Nasrul Sufi.
Ia menegaskan, terakhir penyampaian visi dan misi pada 15 Juni 2024. 16 Juni 2024 berkas akan dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan rekomendasi Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Selanjutnya, sebut Nasrul Sufi, langkah yang harus dilakukan DPD Gerindra Aceh agar dapat rekomendasi adalah meyakinkan DPP Gerindra, bahwa Pandi Sikel tokoh yang memiliki peluang dan punya inovasi membangun Aceh Tenggara jadi lebih baik.
“Kami akan duduk dan membahas hal-hal penting untuk dapat rekom pusat,” tegasnya.
Menurutnya, kalau satu calon, sangat mudah direkom. Tapi jika calonnya ramai tentu sulit seperti di Kabupaten Simeulue ada enam calon. Sebab semua calon punya potensi yang sama dan pihaknya akan meninjau kembali kandidat tersebut.
Nasrul Sufi meminta DPC Gerindra di kabupaten/kota untuk membantu DPD dalam upaya menjelaskan sosok yang diusung dari Aceh Tenggara.
“Ini adalah tahapan terkahir. Satu lagi menunggu SK calon kepala daerah dari DPP Gerindra atau rekomendasi,” ucapnya.
Jika terpilih sebagai calon, kata Nasrul Sufi, pihaknya bersama kader Gerindra akan membantu kampanye demi meraih kemenangan pada Pilkada 2024. Jika menang dalam pesta demokrasi, Gerindra akan mengawal sampai lima tahun kepemimpinan.
Pandi Sikel mengatakan visi unggulannya adalah Agara Meutuah Menuju Lauser 2024. Artinya membangun tepat sasaran dengan urgensi anggaran yang harmonis.
“Mudah-mudahan kata meutuah jadi penyejuk bagi masyarakat Aceh Tenggara dan bencana tidak terjadi lagi di sana. Metuah ini juga berarti membangun infrastruktur dan pembanguan sektor ekonomi serta sumber daya manusia (SDM)”, jelasnya saat menyampaikan visi dan misi.
Selama ini, kata Pandi Sikel, pembangunan ada, cuma belum tepat sasaran. Jadi membangun fasilitas publik dan SDM harus tepat sasaran, dengan memperhatikan urgensi yang lebih penting dari pembangunan lain, sehingga anggaran tepat sasaran dan sesuai kepentingan.
Menurutnya, anggaran harmonis bermakna ada dinas yang selama ini minim anggaran. Idealnya anggaran harus ada di semua instansi pemerintah dan tidak boleh dinolkan.
Ia menyebutkan Aceh Tenggara daerah yang unik dan berbeda dengan kabupaten lainnya di Aceh. Di sana agama dan etnisnya banyak. Tapi ada yang etnis merasa ditinggalkan dan dianaktirikan. Makanya di Aceh Tenggara harus harmonis. Tidak boleh ada yang didiskriminasi.
“Maka memimpin itu harus seperti Nabi Muhammad jadi pemimpin dahulu. Saling menghormati apa pun yang ada di daerah. Inilah maksud harmonis yang ingin kita kembangkan di Aceh Tenggara,” jelasnya.
Semua masyarakat, ucap Pandi Sikel, harus dianggap sama tanpa membedakannya dengan alasan apa pun.
“Terima kasih sudah menerima saya sebagai calon Bupati Aceh Tenggara. Besar harapan agar Gerindra mendukung dan sama-sama berjuang membangun Aceh Tenggara.