Kuala Simpang, Jaringanberitaaceh.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang menggelar sosialisasi perhitungan, pemetaan pendidik, dan tenaga kependidikan satuan pendidikan dasar, PAUD dan pendidikan nonformal atau kesetaraan, di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Jumat (19/11/2021).
Sekda Aceh Tamiang, Drs Asra membacakan sambutan bupati yang mengatakan pentingnya pelaksanaan pemetaan pendidik dan tenaga pendidik. Ini dimaksudkan guna memudahkan pemantauan sumber daya di setiap sekolah.
“Peran pendidik dan tenaga kependidikan sebagai garda terdepan, tentu sangat diperlukan, guna meningkatkan kompetensi diri dengan cara memahami dan memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
Asra menambahkan, melalui perkembangan teknologi tersebut, seluruh akses informasi didapat dengan cepat, sehingga memungkinkan peserta didik dan anak didik dapat meningkatkan pengetahuan dan mampu bersaing secara global.
“Melalui kegiatan ini, kita semua harus berpikir bagaimana pemerintah daerah melalui dinas pendidikan mampu membuat formula yang tepat, agar terjadi pemerataan guru berprestasi, sehingga tidak ada ketimpangan signifikan mutu pendidikan antara perkotaan dan pedesaan,” harap Asra.
Sekda Asra menyampaikan selamat atas prestasi yang diperoleh Kabupaten Aceh Tamiang sebagai kuara umum se-Aceh pada lomba Guru Tenaga Kependidikan (GTK) berprestasi 2021, yang berlangsung di Banda Aceh.
“Prestasi ini sungguh membanggakan bagi kabupaten kita. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja sama para tenaga kependidikan dalam menaikkan marwah pendidikan Bumi Muda Sedia,” puji Asra.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Abdul Muthalib melaporkan kegiatan ini diikuti sebanyak 526 peserta, yang terdiri 48 orang Tendik TK, 316 orang Tendik SD, 144 orang Tendik SMP dan 18 orang Tendik nonformal.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk melihat, memetakan dan menyampaikan pada kepala sekolah bagaimana memilah dan memprogramkan apa yang dihadapi dunia pendidikan Aceh Tamiang. Terlebih masalah tingginya angka pensiun dan pemerataan kualitas guru,” ujar Muthalib.
Ia juga membahas perihal seleksi PPPK yang membuat banyaknya guru honorer/bakti tidak lulus, karena sistem seleksi, perbedaan kualitas guru baik dari faktor usia dan pendidikan.
“Permasalahan ini membuat IGI dan PGRI kian gencar mengadakan berbagai macam pelatihan untuk melatih kompetensi para tenaga didik,” terangnya.
Kegiatan sosialisasi akan berlangsung di SDN 1 Percontohan Karang Baru selama dua hari dan dibagi ke dalam tiga sesi. (SM)