Darussalam — Mahasiswa UIN Ar-Raniry yang melaksanakan kuliah pengabdian pada masyarakat (KPM) mensosialisasikan bahaya game online kepada siswa siswi di SD Kuta Bakmee Desa Tanjung Deah, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Jumat, 13 Oktober 2023.
Sosialisasi yang diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi dari kelas 4, 5, dan 6 itu dilaksanakan setelah yasinan, serta disambut baik oleh Kepala Sekolah dan dewan guru SD Kuta Bakmee.
Kepala Sekolah SD Kuta Bakmee, Safrial mengatakan, sosialisasi bahaya game online sangat bagus dilakukan karena anak-anak saat ini memang sangat terfokuskan untuk bermain game, apalagi saat mereka tidak belajar.
“Anak sekarang sudah terfokus dengan game online. Waktu luang tidak digunakan untuk belajar, tetapi malah digunakan untuk bermain game. Jadi, sosialisasi seperti ini memang sangat bagus untuk dilakukan,” kata Safrial.
Safrial berharap, sosialisasi seperti ini terus diadakan agar anak-anak bisa lebih mantap dan paham tentang bahaya kecanduan game online. Setelah sosialisasi ini, kata Safrial, pihaknya juga dapat mengevaluasi, apakah anak-anak masih bermain game seperti biasa atau ada perubahan ke arah yang positif.
Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya mengajak siswa-siswi untuk memahami bagaimana bahaya kecanduan game, tetapi juga memperlihatkan kepada mereka contoh kasus anak-anak yang kecanduan game.
Sementara itu, Ketua Kelompok KPM Desa Tanjung Deah, Muhammad Fairuza menjelaskan, kenapa pihaknya menargetkan siswa-siswi SD sebagai peserta sosialisasi. Menurutnya, membentuk sesuatu itu memang bagusnya dari dasar. Hal ini bertujuan agar mudah dalam mengubah persepsi.
“Anak-anak SD ini bisa kita bilang dasar. Namanya sekolah dasar, di sinilah mereka kita kasih pemahaman. Segala sesuatu itu jika dari dasarnya sudah dibiasakan menjadi baik, maka akan jadi baik pula,” kata Muhammad Fairuza.
Fairuza mengatakan,Kebetulan Kelompok kami terdiri dari mahasiswa Teknologi Informasi dan Kesejahteraan Sosial. sosialisasi ini merupakan salah satu agenda dari proker di KPM Lingkungan. KPM ini sama seperti kegiatan KKN pada umumnya.
Katanya, tema game online ini dipilih karena keadaan saat ini, game online jadi topik yang masih hangat untuk dibahas.
“Kami memilih tema game online. Karena menurut kami, game online jadi keresahan di tengah masyarakat, terutama para orangtua yang anaknya memiliki tingkat kecanduan tinggi,” demikian, kata Muhammad Fairuza.