Jaringanberitaaceh.com – Coronavirus Disease (Covid-19) mulai menggemparkan seantero negeri pada awal tahun 2020 lalu dan langsung memberi dampak terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Virus itu sangat mematikan, tapi dampaknya lebih mengerikan dari virus itu sendiri. Selain itu, Virus nanometer tersebut juga ikut mempengaruhi perputaran ekonomi, politik, dan bahkan dapat mengganggu jalannya dunia pendidikan bagi anak.
Namun pemerintah tidak diam, berbagai upaya pun dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus asal Wuhan tersebut. Salah satunya adalah dengan pemberlakukan sistem daring untuk proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi. Hal tersebut tertuang dalam edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020, yang kemudian dipertegas dengan edaran Nomor 15 tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Namun, aturan pembelajaran secara daring tersebut juga memiliki dampak negatif tersendiri. Dampak yang paling nyata kita lihat adalah meningkatnya penggunaan gadget di kalangan pelajar untuk berselancar di dunia virtual, sehingga mereka kecanduan game online dan demam sosial media. Hal tersebut juga membuat mereka lupa belajar dan semakin lalai dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.
Maka, terlepas dari tanggung jawab tenaga pendidik dalam proses pembelajaran daring dengan memberikan materi melalui class room atau media lainnya, juga butuh pengawasan orang tua yang lebih serius. Karena, dalam pembelajaran daring para guru memiliki keterbatasan untuk melakukan pengawasan.
Selama ini, para orang tua sudah terbiasa mempercayakan lembaga pendidikan untuk mendidik anak-anaknya saat jam sekolah. Mungkin, saat pandemi inilah kesempatan para orang tua untuk berperan menjadi “Guru Full Day” untuk anaknya, meskipun sebenarnya orang tua merupakan guru pertama untuk anak. Dengan begitu, para orang tua bisa memantau dan lebih luwes dalam mendidik anaknya.
Karena, apabila orang tua cuma mengandalkan guru-guru di sekolah untuk perkembangan pendidikan anak, maka bersiaplah anak-anak akan tenggelam dalam kegelapan. Mereka akan berkembang dengan bantuan media. Mungkin saja mereka akan menjadi anak-anak yang pintar, tapi tidak memiliki moral dan etika. Mereka akan cenderung tumbuh tanpa paham bagaimana cara menghargai orang tua dan guru. Sesungguhnya, mereka sekarang membutuhkan penuntun dan sosok idola yang lebih dekat. Maka, di sini orang tua wajib memantaskan diri untuk menjadi idola anak-anaknya.
Seiring berjalannya waktu, dengan adanya interaksi langsung setiap hari, nantinya para orang tua banyak mempelajari bagaimana menjadi orang tua sekaligus guru untuk anaknya dan memantaskan diri agar anak-anak mau mengidolakan orang tuanya. Karena,di saat dunia membuat mereka tak bisa ke mana-mana, di saat dunia terasa kejam dan sempit, masih ada orang tua yang menuntun mereka dari rumah. Mendekap hangat penuh kasih sayang.
Namun, ada juga beberapa orang tua yang selama ini memilih anaknya belajar homescholling dan menjadi “Guru full day”. Untuk mendukung hal tersebut tentunya para orang tua memerlukan tips. Berikut 6 Tips Mendidik Anak di Masa Pandemi agar pembelajaran lebih efektif dan efisien;
- Menciptakan Suasana Belajar yang Santai dan Tenang.
Orang tua bisa memanfaatkan perkarangan rumah saat proses pembelajaraan. Belajar di alam terbuka bisa membuat anak-anak bisa berpikir jernih. Namun pastikan bukan tempat orang lalu lalang, sehingga bisa menciptakan kondisi yang tenang.
- Lebih Banyak Menggunakan Metode Praktik.
Orang tua bisa mengajak anaknya berkolaborasi langsung. Misalnya belajar tentang kabohidrat. Ajak mereka ke dapur dan tunjukkan beberapa makanan yang mengandung karbohidrat. Kemudian olah bahan tersebut agar bisa disajikan.
- Tidak Memarahi, Apalagi Menghukum Anak dengan Hukuman yang Berat.
Apabila orang tua mendapati anak tidak mengerjakan tugas, jangan dihukum dengan cara memukul atau berdiri sebelah kaki. Tapi, beri hukuman yang membuat mereka bisa lebih banyak belajar lagi.
- Melibatkan Semua Anggota Keluarga.
Mendidik anak-anak perlu melibatkan peran dari semua anggota keluarga dan menunjukkan sikap yang baik agar menjadi contoh bagi anak. Misalnya suami dan istri sepakat tidak akan berantem di depan anak.
- Beri Contoh yang Mudah Ditemukan.
Apapun materi dan ilmu pengetahuan yang akan diberikan sebaiknya menggunakan contoh dengan benda atau hal yang ada di rumah. Misalkan tentang perkembanganbiakan hewan. Para orang tua bisa mencontohkan dengan kucing atau ayam, dan bisa menerangkan secara langsung bagaimana hewan-hewan tersebut bisa berkembang biak.
- Utamakan Pendidikan Karakter.
Pendidikan karakter merupakan hal utama yang harus diajarkan pada anak. Pendidikan karakter adalah bagaimana membentuk karakter yang baik bagi anak. Di sinilah peran utama orang tua mengajarkan anak-anak cara berbicara yang benar, memahami kehidupan dengan tepat, dan hal-hal lain yang dapat membentuk karakter anak dengan baik.
Itulah beberapa tips yang dapat membantu para orang tua dalam melaksanakan pembelajaran selama pandemi. Semoga kita semua bisa menjadikan pandemi sebagai momen yang baik dalam mendidik anak. DR.