Mereudu, JBA – Suasana penuh semangat keagamaan dan ukhuwah Islamiyah terasa kuat di Room Media Center Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Jaya, saat kegiatan Pembinaan dan Revitalisasi Badan Kemakmuran Masjid (BKM) dilaksanakan dengan tema “Peran Masjid Mempersatukan dan Mensejahterakan Umat.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat fungsi masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi umat.
Acara secara resmi dibuka oleh Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Jaya, Zahari, S.Ag., M.H. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa masjid memiliki peran strategis dalam membangun peradaban umat Islam.
“Masjid bukan hanya tempat sujud, tetapi juga pusat pendidikan, dakwah, dan penguatan ekonomi umat. Revitalisasi BKM adalah langkah awal untuk mengembalikan peran luhur itu,” ujar Zahari dengan penuh semangat.
Kegiatan pembinaan ini menghadirkan dua narasumber utama yang memberikan wawasan mendalam tentang tata kelola dan peran masjid di tengah masyarakat moderen.
Narasumber pertama, Ketua IMNAD Aceh, Waled Munir Kiran, menyampaikan pentingnya manajemen masjid yang profesional namun tetap berlandaskan nilai-nilai spiritual. Ia menekankan bahwa pengurus BKM harus memahami peran mereka bukan hanya sebagai pengelola fisik masjid, melainkan juga sebagai motor penggerak dakwah dan sosial.
“Masjid adalah jantung kehidupan umat. Dari sinilah lahir generasi Qur’ani, gerakan sosial, hingga kemandirian ekonomi. Maka, pengurus BKM harus berpikir besar untuk kemaslahatan bersama,” ungkap Waled Munir dengan penuh keteladanan.
Sementara itu, narasumber kedua, H. Abdurrahman, S.Ag, dari PLHUT Pidie Jaya, menyoroti aspek pengelolaan keuangan dan transparansi dana masjid. Ia menjelaskan bagaimana BKM dapat menjadi lembaga yang akuntabel, sekaligus memaksimalkan fungsi masjid sebagai wadah ekonomi umat.
“Ketika masjid dikelola dengan amanah dan profesional, kepercayaan jamaah meningkat. Dari situlah lahir solidaritas dan kesejahteraan,” tutur Abdurrahman.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Pidie Jaya, yang diwakili oleh Sabda, S.H, serta sejumlah penyuluh agama dan remaja masjid se-Kabupaten Pidie Jaya.
Kehadiran para penyuluh dan generasi muda ini menunjukkan semangat kolaboratif dalam menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai wadah pembinaan umat lintas usia.
Sabda, S.H, yang turut menjadi peserta aktif, menyampaikan pandangannya bahwa pembinaan seperti ini menjadi wadah strategis bagi penyuluh agama untuk bersinergi dengan pengurus BKM dalam memberikan penyuluhan dan penguatan literasi keagamaan di tingkat akar rumput.
“Revitalisasi BKM harus berjalan seiring dengan peningkatan literasi keagamaan masyarakat. Penyuluh agama memiliki peran penting dalam membimbing dan menanamkan nilai-nilai Qur’ani di tengah masyarakat,” ungkap Sabda.
Kegiatan pembinaan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan sebuah langkah nyata untuk memperkokoh posisi masjid sebagai simbol persatuan dan kesejahteraan. Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab, membahas berbagai tantangan yang dihadapi BKM di lapangan, mulai dari manajemen administrasi hingga pemberdayaan jamaah.
Semangat kebersamaan terasa jelas saat seluruh peserta sepakat bahwa masjid harus menjadi pusat solusi umat — tempat masyarakat mendapatkan bimbingan spiritual, pendidikan, hingga dukungan sosial ekonomi.
Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, acara ditutup dengan doa bersama, memohon agar setiap langkah revitalisasi BKM di Kabupaten Pidie Jaya membawa keberkahan dan kemajuan bagi umat Islam di daerah ini.
Dari kegiatan pembinaan ini, tampak jelas bahwa revitalisasi BKM bukan hanya tentang memperindah bangunan masjid, tetapi tentang menghidupkan fungsinya sebagai mercusuar peradaban Islam.
Masjid harus menjadi ruang yang terbuka, inklusif, dan produktif-tempat di mana jamaah tidak hanya bersujud, tetapi juga berdaya.
Melalui kolaborasi antara Kementerian Agama, BKM, penyuluh agama, dan remaja masjid, harapan besar pun tumbuh: masjid di Pidie Jaya menjadi titik terang yang mempersatukan dan mensejahterakan umat.




