Anak Butuhmu, tapi Ponselmu Tidak

Asridiana, SIP MPA Widyaiswara Puslatbang Khan LAN Banda Aceh dan warga Ketapang, Aceh Besar

PONSEL dan teknologi dunia maya lainnya sering membuat seseorang menjadi abai kondisi kenyataan di sekelilingnya, termasuk anaknya. Saat awal membuka mata dan beranjak dari tempat tidur, pagi hari, hampir semua orang mengecek ponselnya, sebab sudah begitu ketergantungan dengan benda itu.

Terkadang, ada anak disampingnya, yang begitu bangun tidur butuh kehadiran orang tuanya dalam kondisi hadir “seutuhnya”, dengan pemberian sebuah sapaan penyemangat pagi atau pelukan rindu.

Kondisi ini sudah sangat lazim ditemukan di hampir semua negara, tak terkecuali para orang tua di Indonesia. Namun, bukan tidak boleh bermain ponsel, hanya saja penggunaan ponsel pada saat bersama dengan anak dinilai kurang baik terhadap psikologi mereka. Anak menjadi kurang diperhatikan dan kedekatan dengan orang tua juga berkurang.

Anak-anak sejatinya tidak banyak menuntut pada orang tua. Mereka hanya butuh orang tua untuk menyediakan waktu yang berkualitas saat sedang bersama, sekedar bercerita dan menanyakan kegiatan apa saja yang telah mereka lalui pada hari tersebut. Jujur, itu saja sudah membuat mereka merasa diperhatikan.

Perlu dipahami, membangun kedekatan dengan anak menjadi hal positif, demi tumbuh kembang mereka di masa mendatang.

Kejadian terbaru di Jerman, sekelompok anak-anak yang dipimpin oleh Emil seorang berusia tujuh tahun memadati jalanan di Hamburg, Jerman, mereka turun ke jalan guna menyampaikan aksi kekesalan mereka terhadap orang tua, yang terlalu sibuk dengan ponselnya. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut orang tuanya untuk “Play with me, not with your smartphones!”.

Ungkapan tersebut sangatlah menohok para orang tua, khsusunya yang lebih banyak menghabiskan waktun demi ponselnya. Karenanya, peran pemerintah menjadi salah satu upaya mengedukasi orang tua supaya lebih bijaksana mengelola waktu. Para orang tua mesti didorong agar lebih memprioritaskan waktunya bersama si buah hati.

Ada beberapa kegiatan yang bisa orang tua lakukan untuk meningkatkan kualitas emosional dan mental anak, yakni makan bersama, berbincang kecil sebelum tidur “pillow talk”, bermain bersama, melibatkan anak untuk mengerjakan sesuatu bersama, pastikan setiap waktu yang dihabiskan bersama anak adalah waktu yang berkesan dan bermakna untuk mereka.

Catatan akhir, tak ada waktu sia-sia yang dipersambhkan ayah dan ibu untuk pertumbuhan mental dan karakter anak.

TERBARU

BERITA TERHANGAT

BERITA MINGGUAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT