Senin, jelang siang, 31 Januari 2022, saya berkesempatan diskusi dengan Amiruddin, di sebuah warung kopi, Pango, Kota Banda Aceh.
Pria muda ini, memang sangat produktif menulis. Bahkan, ia punya nama pena, yaitu Abu Teuming. Itu sebab, banyak orang menyapanya Abu Teuming. Sadisnya, mayoritas orang hanya tau nama panggilannya, tak tahu nama lengkapnya seperti tertera di KTP.
Menulis sudah menjadi aktifitas harian pria yang juga penyuluh agama ini, dan bertugas di Kantor Urusan agama (KUA) Kecamatan Krueng Barona Jaya.
Kepada awak media ini, ia mengaku, telah aktif menekuni dunia menulis sejak 2013, bahkan karyanya kerap nangkring di beberapa media dan platfon, juga mengelola blog pribadi dengan nama “abuteuming.com”.
Kurun waktu 2021, Abu Teuming meraih dua juara, yang hadiahnya lumayan menggiurkan. Pertama, juara dua lomba menulis esai, yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Aceh pada Juni 2021,
dengan tema Lebaran Indah Tanpa Mudik. Kedua, jelang akhir tahun 2021, ia meraih juara tiga menulis artikel, dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan PWI Aceh, dengan tema; Kondisi Ketahanan Migas dan Multiplier Effect Migas bagi Pembangunan Nasional serta Kearifan Budaya Lokal Mendukung Kelancaran Migas.
Terkait lomba menulis SKK Migas, ia merampungkan naskah sehari, setelah mengkaji dan mendalami tema, serta membandingkan dengan karya tulis lainnya.
“Ini lomba lumayan sulit, sebab bidang yang ditulis berat. Namun berat bukan masalah, asal mau menulis” kata Abu Teuming saat diwawancarai.
Memang, dia aktif di Forum Aceh Menulis (FAMe), sehingga banyak menelurkan teknik menulis di seminar, juga mengajar menulis di beberapa lembaga, seperti Pesantren Modern Al Manar, Pesantren Nurul Fikri Boarding School Aceh (NFBA), MDT Darul Aman, juga pernah mengajar menis di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air.
Dengan segudang pengalaman dan aktifitas, sangat wajar jika kolega yang juga tercatat sebagai Penyuluh Informasi Publik (PIP) Komenterian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI ini menoreh prestasi menulis.
Penulis: Edy Iswandy ZA