Banda Aceh – Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar beserta seluruh jajaran menonton secara virtual pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Makutharama, Jumat malam, 3 Februari 2023, di Aula Presisi Polda Aceh.
Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar menyampaikan, pagelaran tersebut digelar di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, serta dihadiri Kapolri dan Panglima TNI.
Di Polda Aceh, tonton bareng pagelaran tersebut di hadiri Pangdam IM dan pejabat utama Kodam, Wakapolda dan pejabat utama Polda Aceh, pecinta wayang kulit Aceh dan seniman pecinta wayang kulit Dekan Fakultas Syariah Kamaruzzaman, serta Burhana Robby yang juga pecinta wayang kulit.
Dalam pagelaran tersebut, sang dalang Ki Harso Widisantoto, Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, Ki Dr. H. Yanto, Ki Sri Kuncoro akan memainkan lakon “Wahyu Makhutarama”. Pagelaran ini bertujuan untuk memperkuat soliditas dan mendekatkan TNI, Polri, dengan Masyarakat.
“Kegiatan hari ini utamanya adalah melanjutkan kegiatan dalam rangka memperkuat soliditas TNI Polri yang selama ini sudah terjalin dengan baik, dan kita harapkan makin kokoh,” ujar Ahmad Haydar.
Mantan Kapuslabfor Polri itu juga menjelaskan, dalam filosofi-filosofi jawa maupun Ilmu weton, frasa Wahyu Makhutarama merupakan frasa yang tidak asing dan kerap menjadi salah satu pembahasan.
Wahyu Makhutarama merujuk pada wahyu ilahiah yang diturunkan bagi para pemimpin yang sedang berada di tengah berbagai permasalahan. Wahyu ini turun dan menjadi petunjuk, bekal, dan bentuk lainnya yang menuntun pemimpin dalam merumuskan langkah yang tepat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.
Dalam konteks perwayangan, Wahyu Makhutarama juga menjadi salah satu pembahasan ikonik yang melibatkan berbagai tokoh-tokoh besar pewayangan, khususnya Arjuna.
“Cerita tentang Wahyu Makhutarama bermula pada titah Duryudana di Astina, yang merupakan guru Pandawa dan Kurawa, yang mengutus Adipati Karna, Pandawa dan Kurawa pergi ke Gunung Kutharungu. Gunung itu merupakan tempat pertapaan Swelagiri,” ujarnya.