Jantho, JBA – Di tengah padatnya jadwal silaturahmi, Tgk. H. Musannif Sanusi, SE., SH., calon Bupati Aceh Besar, menyempatkan diri mengisi undangan khutbah Jumat di Masjid Rahmatullah, Lampuuk, Lhoknga, Jumat, 20 September 2024.
Masjid Rahmatullah bukanlah tempat ibadah biasa. Berdiri tegak setelah dihantam tsunami dahsyat yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, masjid ini menjadi simbol ketangguhan dan ketabahan masyarakat Aceh. Bangunan ini, yang tetap kokoh meski ada rusak dan sudah direhap, tetap menjadi saksi bisu dari bencana yang menyapu ribuan rumah dan infrastruktur di pesisir Aceh, termasuk kawasan Lampuuk.
Kedatangan Tgk. Musannif disambut oleh panitia Badan Kemakmuran Masjid (BKM) serta Imam Besar Masjid, Tgk. Syamsuri. Dalam percakapan singkat sebelum khutbah, Tgk. Syamsuri mengungkapkan kekagumannya pada bacaan Al-Qur’an Tgk. Musannif yang dinilainya sangat baik saat mengikuti tes baca Al-Qur’an di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Besar. “Saya lihat Tgk. Musannif bagus bacaan Al-Qur’annya saat tes di KIP. Kami mohon sekalian jadi khatib dan imam,” pinta Imam Syiek masjid bersejarah tersebut.
Dan, Tgk. Musannif pun menyahuti permintaan tersebut.
Dalam khutbahnya, ia menyampaikan pentingnya bersyukur dalam setiap keadaan, terutama di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. “Bersyukur dengan hati adalah kepuasan batin atas anugerah yang Allah berikan. Bersyukur dengan lisan adalah membaca Al-Qur’an, sering bershalawat, apalagi di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Siapa pun yang bersama Al-Qur’an akan mulia, dan hati-hati jika terlalu jauh dari Alquran. Itu pertanda Allah menjauhkan kita dari petunjuk-Nya,” ujarnya di hadapan ratusan jamaah yang memenuhi masjid.
Tgk. Musannif juga menekankan pentingnya bersyukur melalui amaliah sehari-hari. Ia menyebutkan, baik itu ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, maupun ibadah ghairu mahdah seperti bekerja, amal sosial, atau silaturahmi, semua bisa menjadi bentuk syukur jika dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah. “Jangan pernah main-main dengan shalat. Usahakan shalat dari hari ke hari kualitasnya semakin bagus, dari tidak berjamaah ke berjamaah, dari kurang khusyu’ ke lebih khusyu’. Musibah terbesar adalah meninggalkan shalat,” pesannya tegas.
Sebagai perbandingan, Tgk. Musannif mengajak jamaah untuk membandingkan kondisi mereka dengan saudara-saudara Muslim di Palestina. “Kita di Aceh sangat bersyukur bisa merasakan keamanan, sementara saudara-saudara kita di Palestina nikmat aman saja sering kali tak dirasakan. Sudah ada makanan, tapi tidak bisa dimakan. Maka kita harus bersyukur. Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras’,” urai Tgk Musannif, mengutip ayat Al-Qur’an.
Jamaah terlihat antusias mendengar khutbah dari Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee ini. Pesan-pesan yang disampaikan seakan menyentuh setiap hati yang hadir, mengingatkan mereka akan pentingnya syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Selepas shalat, para jamaah dan pengurus masjid menyampaikan apresiasi mereka atas kehadiran dan khutbah yang penuh makna tersebut di dalam antara jamaah yang hadir.
Juga para tokoh dan BKM masjid mengucapkan terima kasih secara khusus di ruang khatib dan imam beserta para imam dan tokoh gampong kemukiman Lampu’uk.
Firdaus salah seorang jamaah jumat mengucapkan, Kehadiran Tgk. Musannif di Masjid Rahmatullah tidak hanya sebagai calon pemimpin, tetapi juga sebagai sosok yang mampu menguatkan spiritualitas dan memberikan pencerahan. Di tengah kesibukan silaturahmi, ia tetap menunjukkan dedikasi untuk berdakwah dan mengingatkan umat akan pentingnya nilai-nilai keislaman, khususnya di wilayah yang penuh sejarah dan kenangan ini.
Usai duduk dengan tokoh di masjid, Tgk Musannif juga bersilaturahmi dengan ratusan kaum emak di Desa Meunasah Mesjid, Mukim Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar. Dalam silaturahmi singkat itu, Tgk Musannif mengajak mengatakan, Aceh Besar sudah sangat layak dimekarkan, untuk mempercepat pembangunan semua aspek.
“Oleh karena para warga pada pilkada nanti melihat rekam jejak calon pemimpin Aceh Besar, karena kekuasaan ada pada ujung jari pemilih, setelah itu, jika salah, lima tahun berada pada kekuasan yang salah pula.” Pungkas Tgk Musannif.