Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Santriwati Dayah Nurul Fikri Aceh Boarding School Mulya Fatimah Zuhra mengkhatam 30 juz hafalan Quran, Rabu (15/12/2021) di dayah setempat.
Mulya Fatimah Zuhra lahir di Meulaboh, 14 Desember 2004. Ia putri Muhammad Idris dan Lilyanti Andayati, asal Meulaboh, Aceh Barat. Saat ini, gadis 17 tahun ini tercatat sebagai santri/siswi kelas 12 SMA.
“Telah menyelesaikan hafalan Qur’an 30 juz, selama dua tahun,” kata Ustazah Hamiyati.
Ia berharap, Allah menjaga hafalan Quran Zuhra, membuat dirinya s
Istiqamah melakukan murajaahi hafalan.
“Semoga ananda Zuhra mampu memberikan mahkota terindah untuk kedua orang tua di hadapan Allah, dan disaksikan seluruh penduduk langit dan bumi di akhirat nanti,” sebut Ustazah Hamiyati.
Sebelum kejar target khatam, Zuhra menyetor hafalan sehari dua sampai dengan empat halaman. Setoran biasanya setelah Magrib. Pada halaqah subuh, ia murajaah 10 kali per halaman.
“Kadang-kadang bolong murajaah 10 kali. Tapi setiap mau kenaikan juz, rata-rata dia ulang lagi 10 kali per halaman agar ujian lancar,” tegasnya.
Akhir-akhir ini, Zuhra mengejar khatam, sehari setoran lima lembar. Tapi tak setiap hari lima lembar, kadang kurang atau lebih. Durasi dia menghafal satu halaman sekitar setengah jam.
“Bahkan pernah cuma belasan menit (12-15 ) per halaman. Tergantung kosakata yang ada di halaman itu. Jika familiar kalimatnya, cepat dihafalnya,” pungkas Hamiyati.
Jika belum sempurna dan lancar, Zuhra tidak mau menyetor. Sebab guru akan memintanya untuk melancarkan hafalan.
Zuhra juga sering menabung setoran hafalan satu, dua, hingga tiga halaman sebelum masuk halaqah.
“Nabungnya pada siang dan sore. Untuk ujian kenaikan juz, bisa murajaah seminggu. Paling cepat dua hari dia sudah bisa ujian 1 juz (MHQ),” sebut Istazah Hamiyati pada awak Jaringanberitaaceh.com.
Hal ini tergantung aktifitas atau tugas di sekolah. Kalau bentrok, ujian paling empat, lima, sampai delapan hari murajaahnya.
“Untuk satu minggu terakhir ini, dia setoran dari Subuh sampai malam. Bacaannya terbilang bagus, sesuai tajwid,” tutupnya. (Red)