BANDA ACEH — Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, meminta Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh untuk melestarikan kesenian, budaya dan bahasa Aceh dalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Menurutnya, ketiga unsur tersebut mulai pudar di Bumi Serambi Mekkah.
“Saya dukung sekali penguatan seni Aceh agar anak-anak kita tidak ada yang tidak mengerti seni dan budaya Aceh,” kata Achmad Marzuki saat menerima audiensi Rektor ISBI Aceh di Meuligoe Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Senin, 9 Januari 2023.
Achmad Marzuki mengatakan, beberapa dari kesenian Aceh saat ini banyak yang sudah tidak sesuai lagi dengan unsur aslinya. Ia berharap ISBI dapat membentuk sebuah literasi yang dapat menjadi edukasi tentang kesenian asli Aceh tanpa dicampur dengan unsur kontemporer.
“Tolong dijaga, dihidupkan dan dipikirkan bagaimana seni budaya Aceh maju sesuai dengan landasan syariat Islam,” ujar Achmad Marzuki.
Pj Gubernur Aceh itu mengaku siap untuk mendukung ISBI dalam penguatan seni dan Budaya Aceh. “Saya yang bukan orang Aceh sayang kok sama budaya Aceh, apalagi bapak-bapak. Saya takut jika saat nanti akarnya Aceh hilang.”
Lebih lanjut, Achmad Marzuki berharap ISBI dapat berpartisipasi pada ajang PON Aceh-Sumut tahun 2024 nanti dengan menampilkan berbagai seni pertunjukan Aceh.
Sebelumnya, Rektor ISBI Aceh, Prof Wildan, menyampaikan permohonan agar Pemerintah Aceh dapat membantu pembangunan lanjutan gedung rektorat yang dimulai pada 2020 lalu. Selain itu, pihaknya juga meminta dukungan pengadaan berbagai alat musik untuk pembentukan Orkestra ISBI Aceh.
“Orkestra ISBI merupakan yang pertama di Aceh, karena itu kita meminta dukungan Pj Gubernur,” kata Wildan.
Lebih lanjut, Wildan mengapresiasi dan menyambut baik dukungan Pj Gubernur terhadap ISBI untuk penguatan seni, budaya dan bahasa Aceh. Ia optimis di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Achmad Marzuki, seni dan budaya Aceh akan lebih maju.