Pembina dan Pengurus OSIS SMP Negeri 1 Matangkuli Dilantik

Lhoksukon – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Matangkuli, Muhammad Ali melantik Pembina dan Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) masa bakti 2022-2023 di Halaman Sekolah setempat, Senin, 17 Oktober 2022.

Pelantikan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan upacara pengibaran bendera Senin rutin, serta dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Kepala Sekolah oleh Wakil Kesiswaan Zulkarnaini Deli Maulana.

Dalam kesempatannya, Kepala Sekolah SMP N 1 Matangkuli, Muhammad Ali berpesan kepada Pembina dan Pengurus OSIS periode 2022-2023 agar bertugas dengan penuh disiplin, tanggung jawab, dan konsisten, sehingga mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan sekolah, khususnya OSIS.

Ia juga berharap, proses pemilihan langsung seperti ini akan dapat dipertahankan pada tahun berikutnya agar siswa dapat merasakan suasana demokrasi sejak dini.

“Pembina dan Pengurus OSIS terpilih agar disiplin dalam menjalankan tugas organisasi dan dapat mengembangkan program-program yang ada. Kemudian, tata cara pemilihan seperti ini harus dilanjutkan pada tahun berikutnya,” ujar M Ali, Selasa, 18 Oktober 2022.

Sementara itu, Wakil Kesiswaan Zulkarnaini Deli Maulana mengatakan, rangkaian kegiatan pemilihan Ketua Osis ini dimulai dari penjaringan bakal calon, penetapan, penetapan nomor urut, penyampaian visi misi, hingga pemilihan. Semua rangkaian itu dilaksanakan dari 10-15 Oktober 2022.

Hasil penjaringan, kata Deli, didapat tiga calon Ketua OSIS, yaitu nomor urut I Walid Faridi, nomor urut II Muhammad Al-Azkia, dan nomor urut III Qeisya Husna Yayni.

“Pemilihan ini melalui beberapa tahapan, mulai dari penjaringan, pemilihan, hingga pelantikan. Pemilihan itu sendiri dimenangkan calon dari nomor urut I, dengan 180 suara. Sedangkan pesaingnya, nomor urut II 141 suara dan nomor urut III 10 suara,” jelasnya.

Deli mengungkapkan, pendukung calon sangat senang adanya pemilihan langsung seperti ini. Dengan begitu, secara tidak langsung mereka dapat merasakan atmosfer demokrasi sejak dini.

“Proses pemilihannya mengadopsi tata cara Pemilu. Ini penting agar siswa merasakan atmosfer demokrasi sejak dini,” demikian, kata Deli. (zdm).

spot_img
spot_img
spot_img

TERBARU

spot_img
spot_img

BERITA TERHANGAT

BERITA MINGGUAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.