Ketum PIMM Aceh, Prof Adjunct Marniati Laksanakan Diskusi Publik

Banda Aceh, JBA – Organisasi Perempuan Indonesia Maju Mandiri Provinsi Aceh yang diketuai oleh Prof. Dr. Marniati, M.Kes, mengadakan acara diskusi publik pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, bertempat di Universitas Ubudiyah Indonesia, Banda Aceh. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.

Diskusi publik tersebut mengangkat tema yang sangat relevan dalam konteks pembangunan dan peran perempuan di Aceh, yaitu “Peran Perempuan dalam Mengisi Kemerdekaan.” Tema ini mencerminkan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam konteks pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Pada sesi pertama, Prof. Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes., menyampaikan materi yang berjudul “Peran Perempuan dalam Pembangunan Aceh: Peluang dan Tantangan.” Dalam paparannya, Prof. Marniati menekankan bahwa perempuan Aceh memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah, namun masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi bersama. Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam berbagai sektor pembangunan.

Pemateri kedua, Safriana Salim, SKM., M.Kes., yang merupakan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, menyampaikan materi mengenai “Perempuan dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 dari Perspektif Hukum Keluarga.” Dalam presentasinya, Safriana menekankan pentingnya peran perempuan dalam keluarga sebagai pendidik utama dan penentu kualitas generasi mendatang. Ia juga membahas berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh perempuan dalam mendukung terbentuknya generasi emas yang berkualitas di tahun 2045.

Materi ketiga disampaikan oleh Azriana R. Manalu, S.H., mantan Ketua Komnas HAM RI periode 2015-2019. Azriana membawakan materi berjudul “Hak-Hak Perempuan dalam Konteks Pemilukada Indonesia, Khususnya di Aceh.” Dalam pemaparannya, Azriana menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak perempuan dalam proses pemilihan umum kepala daerah. Ia juga menekankan perlunya penguatan peran perempuan dalam politik dan pemerintahan di Aceh.

Acara ini dimoderatori oleh Nurul Akmal, S.E., M.M., yang berhasil memandu diskusi dengan interaktif dan menyeluruh. Nurul memastikan setiap pembicara dapat menyampaikan pandangannya secara komprehensif, serta mengajak peserta untuk aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan.

Prof. Marniati dalam sambutannya menyebutkan bahwa diskusi ini merupakan momentum penting dalam memperingati HUT RI ke-79. Ia mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam upaya membangun Indonesia, khususnya Aceh. “Perempuan harus menjadi bagian dari kepemimpinan dan pengambilan keputusan di berbagai tingkatan,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perempuan Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin, baik di tingkat lokal maupun nasional. Oleh karena itu, upaya untuk mendorong partisipasi perempuan dalam politik dan pembangunan harus terus ditingkatkan.

Acara diskusi ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, aktivis perempuan, mahasiswa, dan masyarakat umum. Para peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi, memberikan pandangan, dan mengajukan pertanyaan kepada para pemateri.

Dengan diadakannya acara ini, Organisasi Perempuan Indonesia Maju Mandiri Provinsi Aceh berharap dapat terus mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah, serta menciptakan kesadaran yang lebih luas mengenai pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Prof. Marniati menutup acara dengan harapan bahwa diskusi ini akan menjadi langkah awal bagi perempuan Aceh untuk lebih berperan aktif dalam memajukan daerah dan bangsa. “Kita harus terus berjuang untuk hak-hak kita dan memastikan bahwa perempuan Aceh mendapatkan tempat yang layak dalam pembangunan,” ujarnya.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT