Kabid Humas Polda Aceh Jadi Narasumber Dialog Forkopimda di TVRI: Bahas Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan

Banda Aceh – Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, menjadi narasumber dalam program Dialog Forkopimda di Studio TVRI Aceh, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Kamis, 22 Mei 2025. Dalam dialog tersebut, Kombes Joko membahas berbagai capaian Polda Aceh, khususnya terkait stabilitas keamanan dan ketahanan pangan.

Joko menyampaikan, peran kepolisian tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal berbagai program yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan rakyat, termasuk program prioritas nasional seperti Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran.

“Keamanan dan ketahanan pangan adalah dua hal yang saling berkaitan. Tanpa situasi yang kondusif, sulit bagi sektor pertanian, perikanan, dan distribusi pangan untuk tumbuh secara optimal,” ujarnya.

Terkait situasi kamtibmas di Aceh, Joko memaparkan bahwa Polda Aceh bersama jajaran polres telah melaksanakan Operasi Pekat Seulawah 2025 yang berlangsung sejak 1 hingga 14 Mei 2025. Dalam operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan 62 orang dalam 33 kasus premanisme, seperti pungutan liar, parkir liar, balap liar, tawuran, pemerasan, hingga pengancaman.

Selain upaya penindakan, operasi tersebut melibatkan 2.222 kegiatan preemtif dan 1.655 kegiatan preventif. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut bertujuan memberikan perlindungan serta menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif di Bumi Serambi Mekah.

Dalam dialog yang dipandu Ariel Kahhari itu, Joko turut menyinggung pentingnya keterlibatan masyarakat dan media dalam membangun narasi positif serta menangkal penyebaran hoaks yang berpotensi memicu keresahan publik.

Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa Polda Aceh juga berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah satu bentuk dukungannya adalah pelaksanaan program penanaman jagung di sejumlah lokasi, seperti di Aceh Besar, Pidie, dan sejumlah wilayah lainnya, dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan kosong.

“Penanaman jagung ini bertujuan untuk membangun lumbung pangan atau food estate sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan. Program ini melibatkan kolaborasi berbagai instansi, dengan Polri sebagai penggerak utama,” terang Joko.

Polda Aceh, kata Joko, telah beberapa kali melakukan panen jagung ketahanan pangan. Hasil panen tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi motivasi bagi personel Polri dan warga untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

Program penanaman jagung ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam mendukung swasembada pangan. Program tersebut dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden dan digerakkan oleh Polri melalui Gugus Tugas Ketahanan Pangan di bawah pimpinan Irwasum Polri, Komjen Pol Dedy Prasetyo.

“Program ketahanan pangan, termasuk penanaman satu juta hektare jagung, merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2025. Semoga langkah ini menjadi tonggak penting menuju swasembada pangan, sekaligus bukti nyata kontribusi Polri, khususnya Polda Aceh, dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” pungkas Joko.

Ia juga menambahkan bahwa program ketahanan pangan Polri mencakup empat aspek utama, yakni pekarangan pangan bergizi, pemanfaatan lahan produktif, pengawalan distribusi pangan, dan rekrutmen Bakomsus Ketahanan Pangan. Personel yang direkrut khusus tersebut nantinya akan bertugas bersama masyarakat dalam mendukung upaya swasembada pangan nasional.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT