Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Ustaz Farid Nyak Umar ST membuka ruang diskusi bagi ustaz dan ustazah di bawah naungan Forum Silaturahim TPA/TPQ Kecamatab Kuta Alam (FUSTAKA) untuk merumuskan konsep pengembangan TPA/TPQ.
“FUSTAKA harus jadi pendobrak DPRK agar melahirkan regulasi tentang TPA,” jelas Farid Nyak Umar saat silaturahmi dengan pengurus TPA/TPQ se-Kecamatan Kuta Alam dalam rangka Reses II Masa Persidangan III tahun 2022, di Dapil II Kecamatan Kuta Alam, yang berlangsung sejak 24-26 Juli 2022, di Banda Aceh.
Ia juga mendukung konsep standarisasi pengajar TPA, sehingga ustaz dan ustazah maksimal mendidik anak-anak menjadi generasi qurani.
Harapannya, kata Farid Nyak Umar, FUSTAKA perlu diefektifkan dan diberdayakan, minimal menjadi wadah diskusi pegembangan TPA antar pengurus TPA.
Ketua Pengarah Forum Silaturahim TPA/TPQ Kecamatan Kuta Alam (FUSTAKA), Ustaz Edy Iswandy ZA SosI mengatakan FUSTAKA bukan wadah baru. Sudah terbentuk 2016, yang dilantik oleh Wali Kota Banda Aceh, saat itu dikuatkan oleh Pembina FUSTAKA, Ustaz Farid Nyak Umar ST.
Kontribusi Ustaz Farid Nyak Umar sebagai pembina saat itu berhasil mennyukseskan berbagai kegiatan penting TPA/TPQ di Banda Aceh, di antaranya muzakarah TPA se-Banda Aceh dan pelatihan guru.
“Insyaallah, hari ini ustaz dan ustazah bisa mengusulkan ide untuk perkembangan TPA kepada Ustaz Farid.
Lebih kurang, kata Ustaz Edy, 130 pengajar TPA hadir dalam agenda ini. Di antaranya dari TPQ Hidayatul Ulum, TPA Al-Mukarramah Gampong Mulia, TPA Al-Hilal Lamprit, TPQ Al-Falah Lampulo, TPQ Syiah Kuala Lamdingin, TPQ Gano, TPQ An-Nikmah Gampong Kuta Alam dan lainnya.
“Ke depan, kita akan membangun komunikasi dengan pembina dan seluruh TPA/TPQ, demi kemajuan lembaga ini,” ujar Ustaz Edy yang juga Penyuluh Agama Islam di KUA Kecamatan Kuta Alam.
