Aceh Barat, Jaringamberitaaceh.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Badan Pengurus Daerah (BPD) Aceh akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dengan agenda pemilihan ketua umum baru yang akan digelar pada akhir Desember 2021.
Kegiatan tersebut akan berlangsung di Kota Banda Aceh, diikuti 14 Badan Pengurus Cabang (BPC) Kabupaten atau Kota yang tersebar. Bagi anggota Hipmi yang hendak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Mulai dari persyaratan administratif keanggotaan hingga pembayaran biaya pendaftaran yang mencapai Rp250 juta.
Tentu hal demikian dianggap sudah sesuai dengan aturan organisasi. Steering Comite Pemilihan Ketua Umum Hipmi Aceh, Said Rizki Saifan mengatakan Musda tersebut diadakan 3 tahun sekali. Mereka yang akan ikut dalam pesta demokrasi Hipmi itu pasti anggota aktif.
Sementara untuk calon ketua harus memenuhi beberapa syarat.
”Syarat-syaratnya sesuai dengan AD/ART, aktif sebagai anggota selama satu tahun, pernah mengikuti Diklat daerah, syarat KTA dan syarat syarat lain, membayar uang pendaftaran, uang pendaftaran Rp 250 juta untuk yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum, kalau peserta tidak bayar lah,” kata Said Rizki. Jumat (24/12/2021).
Dikatakan Rizki, dana ratusan juta itu mingkin cukup fantastis bagi mereka di luar organisasi. Namun, di dalam Hipmi hal itu sangat biasa. Uang pendaftaran calon ketua umum itu nantinya akan digunakan untuk kepetingan kegiatan dan perencanaan program-program kerja di kemudian hari.
“Bagi orang bukan di Hipmi mungkin biaya pendaftaran itu agak besar, kalau di provinsi memang segitu, uang itulah yang akan digunakan untuk pelaksanaan Musda dan penyusunan program program kerja ke depan,” lanjutnya.
Dijelaskannya, Hipmi dalam pelaksanaan kegiatan musda ini tak pernah menggandeng pihak lain sebagai sponsor pendanaan kegiatan, apalagi untuk penyebaran proposal.
Jika dibandingkan dengan dahulu, sebelum dipatenkan dalam aturan organisasi. Biaya pendaftaran calon ketua di provinsi lain menyentuh angka Rp500 juta.
”Kalau sekarang sudah diatur maksimal pengambilan biaya pendaftaran sampai Rp250 juta, bukan asal asal panitia. Mau cari Musda provinsi Himpi dari Rp 50 sampai Rp 100 juta itu tidak ada. Sekarang rata-rata di seluruh daerah di Indonesia daftarnya memang segitu,” pungkas Riski.