Syavina Maura Zahrani, remaja kelahiran Banda Aceh, 6 September 2003, ini berhasil mengharumkan nama Aceh di event tingkat nasional. Siswi kelas XII IPA SMAN Modal Bangsa (Mosa) Aceh Besar tampil sebagai juara pertama kelompok SMA pada lomba Kita Harus Belajar (KiHajar) Science, Technology, Engineering, Mathematic (STEM) Tingkat Nasional Tahun 2020.
Dalam lomba tersebut, ia membuat penelitian tentang “Distilasi Nilam Aceh Sebagai Medicated Oil.” Untuk membuat video STEM terkait penelitian dimaksud guna dilombakan pada event itu secara online, Syavina juga dibantu tim Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), serta tim lain dan guru pembimbing di sekolahnya.
Dara yang akrab disapa Vina ini mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya dalam ajang tersebut. “Alhamdulillah, Vina sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT dan terima kasih banyak kepada kedua orang tua serta semua pihak yang sudah mendukung Vina selama ini,” kata Vina dengan wajah bahagia ketika dikonfirmasi Serambi, Rabu (14/10/2020).
Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Mursal SE MSi dan Debby Anggrainy SPd MM, ini pun mengaku tidak menduga sama sekali ia bisa menang dalam even yang sangat bergengsi tersebut. “Sebab, sejak SD dan SMP selalu ikut, tapi tak pernah tembus sampai tingkat nasional. Alhamdulillah, saya sangat bahagia dan semoga kemenangan ini menjadi motivasi bagi Vina untuk terus berprestasi dan dapat kembali mengharumkan nama Aceh di pada event-event lain di masa mendatang,” tuturnya.
Ia menjelaskan, video STEM dengan judul “Distilasi Nilam Aceh Sebagai Medicated Oil” ini membahas tentang cara membuat medicated oil dari nilam Aceh.
Menurutnya, nilam Aceh yang mengandung patchouli alkohol dicampur dengan cajuput oil yang mengandung sineol, citronella oil, dan menthol dapat menghasilkan essential oil sebagai zat antioksidan.
“Zat antioksidan ini berpotensi menjadi senyawa yang dapat menghambat infeksi saluran pernapasan seperti asthma dan bronkhitis. Caranya, dioleskan pada bagian luar masker,” kata Vina.
Syavina juga mengatakan, teori atau konsep distilasi menjadi konsep dasarnya membuat penelitian tersebut. Prinsip distilasi, sebutnya, adalah pemisahan bahan-bahan berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan. Dalam distilasi, sambung Vina, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Vina menambahkan, nilam Aceh merupakan yang terbaik di dunia dan hal ini diharapkan dapat membangkitkan kembali giat petani di Aceh untuk menanam komoditas tersebut. “Vina berharap kandungan nilam ini bersama cajeput oil dan minyak serai bisa diteliti lebih dalam sebagai senyawa yang dapat berfungsi untuk anti imun tubuh,” harapnya.
Ditanya apa motivasinya mengikuti lomba KiHajar STEM 2020, Vina menyatakan, untuk mengasah kemampuan intelektual serta meningkatkan kompetensi diri dan kemauan berbagi.
Sebelumnya, sejumlah prestasi juga sudah diraih Vina. Di antaranya Juara I KSN Kimia Tingkat Provinsi Aceh 2020, Juara Umum Paralel SMAN Modal Bangsa, meraih medali emas Olimpiade Kimia IOS POSI 2020, meraih medali perak Olimpiade Kimia SONAR 2020, Juara 2 KSN Kimia Tingkat Kabupaten Aceh Besar 2020, dan meraih medali emas Olimpiade Kimia Educamp 2020.
Sebagai informasi, KiHajar STEM merupakan wadah eksplorasi siswa jenjang SD hingga SMA/sederajat melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis science, technology, engineering, and mathematic. (Red)