Banyuwangi, Jaringanberitaacehcom – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan serbuan vaksinasi yang diselenggarakan TNI-Polri bersama PCNU Banyuwangi, Kamis (14/10/2021) di RSNU Mangir.
Sigit mengungkapkan, sinergisitas dengan PCNU Banyuwangi dan stakeholder lainnya ini untuk mengejar target vaksinasi sebesar 70 persen yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Terkait vaksinasi, harus kami tingkatkan dan percepat. Sehingga seluruh masyarakat Indonesia yang diharapkan presiden minimal 70 persen bisa tercapai,” kata Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini menekankan, guna mencapai target tersebut harus disuntik vaksin sehari dua juta dosis.
Untuk mencapai angka itu, Sigit menyebut, perlu adanya sinergitas dengan seluruh pihak untuk bersatu menciptakan kekebalan komunal.
“Jadi target kami dalam satu hari bisa dilaksanakan dua juta untuk seluruh rakyat Indonesia. Ini perlu kerja keras kita semua, gabungan dari seluruh tenaga vaksinator agar bersama-sama bersinergi, bersatu, sehingga target bisa tercapai. Tentu ini harapan kita semua,” ujar eks Kabareskrim Polri ini.
Akselerasi vaksinasi, lanjut Sigit, perlu dilakukan, saat ini pemerintah memberikan kelonggaran terhadap aktivitas masyarakat. Tentunya pelonggaran yang ada harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes), serta akselerasi vaksinasi.
Dengan begitu, menurut Sigit, potensi laju pertumbuhan Covid-19 tidak terjadi di tengah kelonggaran yang ada. Indonesia sempat mengalami lonjakan kasus harian virus corona yang cukup tinggi. Namun, saat ini telah mengalami penurunan drastis. Diperlukan upaya maksimal untuk menghindari adanya lonjakan kembali.
Sigit menyebut, penanganan dan pengendalian Covid-19 Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara. Sebab itu, tren positif tersebut harus dipertahankan dengan kerja sama dan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat.
“Alhamdulilah, Indonesia yang sempat berada di bawah saat ini ada di angka tertinggi. Tentunya ini harus dipertahankan. Beberala penurunan level tentunya ada pelonggaran. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas. Ketika aktivitas masyarakat mulai kembali normal, tentunya kita harus menjaga angka Covid-19 jangan naik kembali. Caranya, harus melaksanakan prokes yang ketat,” ucap Sigit.
Sigit juga menyinggung soal penanganan terhadap kontingen yang selesai bertanding di PON ke-XX Papua. Pasalnya, Pemda harus menyiapkan karantina yang tepat, guna menghindari terjadinya klaster baru dari hal tersebut.
“Oleh karena itu, saya titip juga Pemda, official dan atlet yang kembali paska-PON laksanakan prokes bagaimana dilaksanakan karantina, dites di PCR lagi. Sehingga dipastikan masyarakat dan official serta atlet dipastikan negatif. Sehingga kemudian bisa berinteraksi lagi dengan masyarakat,” papar Sigit.
Lebih dalam, Sigit memaparkan juga untuk melakukan kesiapan atau upaya untuk menghadapi beberapa even-even internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI dan Kapolri juga menyempatkan untuk menyapa langsung petugas di Puskesmas di Banyuwangi, secara virtual. Dalam interaksinya itu, Sigit berharap sinergitas TNI, Polri dan seluruh pihak untuk terus dipertahankan ke depannya.
“Pesan kami walaupun kegiatan vaksinasi rata-rata di atas 58 persen, namun prokes tetap dilaksanakan. Sehingga pencapaian tetap 100 persen dan angka Covid-19 bisa dikendalikan. Sebentar lagi kita hadapi hari-hari besar, libur panjang. Tentu ini resisten akan ada peningkatan kalau kita tidak jaga. Tapi sekali lagi, terima kasih atas seluruh kerja keras dari rekan-rekan TNI, Polri Dinkes kecamatan dan relawan yang terus berjuang. Sehingga sampai saat ini laju Covid-19, khususnya di Banyuwangi bisa tertangani dengan baik,” kata Sigit. (Red)