Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Realita pesantren di Indonesia, tak semuanya mempunyai sanad keilmuan, sertifikat, dan izin operasional. Idealnya, pesantren punya sanad ilmu.
“Banyak pengajar di pesantren yang sebenarnya bukan alumni pesantren. Ini menjadi faktor muncul masalah di dunia pesantren, seperti baru-baru ini terjadi asusila yang dilakukan pimpinan pesantren di tanah air,” kata Tgk Hajarul Akbar MA saat ceramah Subuh yang digelar Gerakan Pemuda Shubuh (GPS), di Masjid Jamik Baitushalihin, Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (11/12/2021).
Sekarang banyak pesantren di Indonesia, maka umat Islam harus filter pesantren yang benar-benar cocok untuk tempat belajar anaknya.
Tgk Hajarul Akbar mengajak jamaah memahami secara baik tentang guru, agar anaknya dididik oleh guru yang baik. Termasuk guru untuk dirinya.
Ia menjelaskan yang dibutuhkan bukan hanya sekedar orang cerdas, tapi harus memahami agama dengan baik sehingga memiliki kebijaksanaan sempurna.
“Sekarang banyak orang cerdas, namun tidak selamanya orang akan betah dengannya. Tapi kalau berhadapan dengan orang bijak, hidup lebih nyaman. Karenanya, penting memiliki kebijaksanaan sempurna. Sebab orang bijak sama seperti diberikan kebaikan yang banyak padanya,” ucap Tgk Hajarul mengutip dalil agama.
Ia mengingatkan supaya jamaah terus meningkatkan pemahaman terhadap agama dan keadaan, supaya hidup selamat. (Red)
