Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Bea dan Cukai Aceh, Dr Safuadi mengatakan minat orang Aceh membangun pabrik rokok kretek dan cerutu di daerahnya sangat tinggi.
Dua tahun lalu, jumlah pabrik rokok di Aceh ada lima unit. Tahun ini bertambah dua, menjadi tujuh unit.
“Untuk meningkatkan pasar produk rokok Aceh tersebut, media lokal harus sering menulis kegiatan produksi dan pemasarannya, agar masyarakat lokal mudah mengenal produk rokok kretek dan cerutu daerahnya,” kata Safuadi dalam acara Customs Stakeholder Brief, yang dihadiri sejumlah awak media lokal, online maupun cetak, di Aula Kantor Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Aceh, Jumat, 21 Juli 2022.
Menurutnya, ketujuh pabrik rokok itu adalah PD Kretek Gayo, lokasi di Aceh Tengah, jenis rokok, sigaret kretek tangan. PR Bako Gayo, lokasi di Aceh Tengah, jenis produk rokok, sigaret kretek tangan. PR Gayo Mountain Cigar, lokasi di Aceh Tengah, jenis produk rokok, cerutu.
Selanjutnya PD SWY Gayo Cigar, lokasi di Aceh Tengah, jenis produk rokok cerutu. CV Refat Pratama lokasi di Aceh Tengah, jenis produk rokok, hasil pengolahan tembakau lainnya.
CV Oryza Group lokasi di Banda Aceh, jenis produk rokok, sigaret kretek tangan dan CV Rampago Jaya, lokasi di Aceh Besar, jenis produk rokok sigaret kretek tangan.
“Kenapa kami meminta agar media lokal membantu memperkenalkan produk rokok keretek dan cerutu Aceh yang menggunakan tembakau asli gayo itu, supaya produksi rokok lokal Aceh cepat diterima dan mendapat pasar luas di daerahnya sendiri,” ujarnya.
Ada beberapa jenis rokok keretak produksi dari Aceh, pasarnya lebih banyak di luar Aceh. Contohnya rokok kretek Aceh Cap Top 9, Oryza dan lainnya, pembelinya lebih banyak di Bandung, Cilacap, Bogor, Lampung dan Padang.
Kalau pasar rokok produksi lokal itu, cepat mendapat pasar lokalnya. Menurut Safuadi, memberikan banyak keuntungan bagi daerah ini.