Banda Aceh, JBA – Dewan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) dan Tastafi Kota Banda Aceh mengadakan kajian aktual dengan tema “Maraknya Perceraian di Aceh”, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa malam, 2 September 2025.
Dr Tgk Sirajuddin Saman mengatakan istilah sakinah adalah ketenteraman hati dan jiwa, baik karena sikap, agama, dan fisik pasangannya. Ia menyebutkan pentingnya tampil alami saat fase perkenalan antara calon suami dengan istri. Hal ini mesti dilakukan supaya tidak menjadi alasan ketidaktenteraman karena fisik pasangan.
“Maka poin utama dalam ketenteraman adalah agama dan hati, yang mememantik sikap lembut dan santun. Kecantikan itu relatif, yang belum tentu membawa pada ketenteraman,” katanya saat menyampaikan materi.
Tgk Sirajuddin menyebutkan ada empat trik sederhana agar pernikahan tetap langgeng. Pertama minum satu gelas bersama. Hal ini sudah ada contoh dalam Islam, bahwa Aisyah pernah minum dengan gelas yang digunakan oleh Rasulullah. Kedua makan bersama dalam satu piring. Ketiga, tidur dalam satu selimut. Keempat mandi bersama, karena saling menyabuni saat mandi akan merawat kasih sayang keduanya.
“Saya pernah baca, bahwa Nabi Muhammad pernah melakukan keempat hal tersebut,” tegasnya dalam kajian yang dihadiri Ketua Umum DPP ISAD, Tgk Mustafa Husen Woyla dan Ketua Tastafi Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani.
Menurut Pimpinan Dayah Matla’ul Anwar ini, bahagia dalam rumah tangga itu harus dipaksa. Jika tidak dipaksa maka kebahagiaan tidak akan dapat. Dalam rumah tangga, jangan ada yang merasa paling berjasa, baik karena perannya dalam mencari nafkah atau alasan menjaga anak dan merawat rumah. Intinya saling menghargai dan memberikan dukungan.
Ia memastikan bahwa jika tuntunan tersebut benar-benar diaktualisasikan dalam rumah tangga, maka celah menuju perceraian akan tertutup dan angka perceraian di Aceh dapat diminimalisir.
