Banda Aceh, JBA – Acara pisah sambut antara Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030, Muzakir Manaf dan Fadhlullah, berlangsung khidmat di Anjong Mon Mata, Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu malam (12/2).
Acara tersebut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, Pelaksana Tugas Sekda Aceh, para kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Kegiatan dimulai usai Salat Isya dengan prosesi penyambutan Gubernur Aceh Muzakir Manaf di halaman depan Meuligoe. Kedatangan Mualem—sapaan akrab Muzakir Manaf—disambut langsung oleh Pj Gubernur Safrizal bersama Forkopimda Aceh dan kepala SKPA. Setelah itu, Muzakir Manaf didampingi istrinya, Marlina, beserta putra-putri mereka, dipersilakan menuju Anjong Mon Mata, tempat berlangsungnya acara. Marlina disambut langsung oleh Safriati, istri Pj Gubernur Safrizal, yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya setelah pelantikan Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh siang tadi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah berhalangan hadir dalam acara tersebut karena tugas dinas di Jakarta. Ia diwakili oleh istrinya, Mukarramah.
Dalam rangkaian acara, Pj Gubernur Safrizal terlebih dahulu menyampaikan sambutan perpisahannya. Ia mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan karena telah diberi kesempatan mengabdi di tanah kelahirannya hingga resmi menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Muzakir Manaf.
“Transisi pemerintahan berjalan dengan baik, dan saya yakin di bawah kepemimpinan Bapak Muzakir Manaf dan Bapak Fadhlullah, Aceh akan terus berkembang dan semakin maju,” ujar Safrizal.
Ia juga memperkenalkan seluruh 63 pejabat eselon II yang selama ini mengisi jabatan di SKPA, instansi, hingga asisten di lingkup Pemerintah Aceh. Kepada mereka, Safrizal menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja sama selama enam bulan terakhir.
“Saya berharap seluruh jajaran pemerintahan dapat terus bekerja dengan sebaik-baiknya dalam mendukung kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah,” tambahnya.
Selain itu, Safrizal juga menyinggung kondisi terkini Aceh serta berbagai program yang telah dijalankan selama masa tugasnya, termasuk kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Usai sambutan perpisahan, Gubernur Muzakir Manaf bersama istrinya, Marlina, naik ke panggung untuk memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Mualem menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Safrizal atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengawal berbagai program strategis selama menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Safrizal atas pengabdiannya. Beliau telah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, termasuk memastikan transisi pemerintahan berjalan lancar serta menjaga stabilitas daerah,” ujar Mualem.
Mualem juga menegaskan bahwa sinergi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus terus diperkuat guna mempercepat pembangunan di Aceh.
“Dengan pengalaman dan perhatian dari Kemendagri, saya optimis Aceh mampu menghadapi berbagai tantangan serta mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan Aceh. Menurutnya, stabilitas daerah dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting dalam mendukung program-program pemerintah.
“Sudah saatnya Aceh bergerak cepat menuju kemakmuran. Kami akan bekerja maksimal untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah ini,” tegasnya.
Sebagai tanda penghormatan, acara ditutup dengan penyerahan cendera mata antara kedua pemimpin Aceh yang turut didampingi oleh istri masing-masing di atas panggung. Pimpinan Forkopimda Aceh juga menyerahkan cendera mata kepada Safrizal dan istrinya sebagai bentuk apresiasi atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh.
Acara pisah sambut ini berlangsung penuh kehangatan, menandai awal kepemimpinan baru di Aceh di bawah komando Gubernur Muzakir Manaf dan wakilnya Fadhlullah