Picu DBD, Pemuda Abdya Minta TPA Dipindahkan

JBA – Sedikit mamfaat beribu mudarat. Begitulah ungkapan yang tepat dan patut disematkan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di itengah masyarakat yang ada di Gampong Ikulhung, Kecamatan Jeumpa Aceh Barat Daya (Abdya).

Firnanda selaku pemuda dan warga Ikulhung yang baru pulang menimba ilmu magisternya di Surabaya, Jawa timur mulai merasa sangat resah dan gundah dengan berjatuhan korban dari penyakit DBD didesanya itu.

Dalam sebulan terakhir hampir setiap hari warga desanya cek in ke rumah sakit RSUTP Abdya (RS Korea) tersebut dengan diagnosis penyakit DBD, bahkan ada beberapa di antaranya ada yang sudah dirujuk ke Banda Aceh. Mirisnya ada yang sudah meninggal dunia sebab penyakit tersebut.

Demam berdarah dengue (DBD) bentuk penyakit yang mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Di Gampong Ikulhung, yang menjadi sorotan adalah TPA. Hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. TPA tersebut menjadi tempat yang sangat mudah untuk berkembangnya nyamuk pembawa DBD, bahkan keberadaan TPA yang sangat dekat dengan masyarakat sangat Fatal dan mengancam masyarakat sekitar, kerena penyebaran penyakit tersebut semakin mudah.

Apalagi TPA di Ikulhung sudah melebihi kapasitasnya (overload), dengan menggunungnya sampah dan sudah mulai ditumpukan di luar dari zona sebenarnya. Ini terlihat jelas di lokasi.

Lokasi TPA ini sangat dekat dengan perumahan masyarakat Ikulhung, termasuk Desa Kuta Makmur yang bersebelahan.

Warga Kuta Makmur selalu merasakan bau tak sedap ketika sore atau pagi hari yang dibawa angin dari TPA tersebut. Jarak antara TPA dengan perumahan Kuta Makmur bahkan tidak lebih dari 100 meter.

Warga Desa Ikulhung, juga selalu merasakan bau yang dibawa oleh mobil sampah yang diangkut dari seluruh perkotaan dan tempat lain, yang dikumpulkan di desa tersebut. Karena mobil yang membawa sampah tersebut melewati perumahan warga Desa Ikulhung. Hal ini membuat warga Ikulhung sangat tidak nyaman.

Dalam bulan September ini, warga Desa Ikulhung sudah sangat banyak yang terserang penyakit DBD, bahkan satu di antaranya sudah meninggal dunia pada Jumat, 15 September 2023. Saat ini, warga Ikulhung banyak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Pekan Abdya.

Ada di antaranya yang sudah dirujuk ke Banda Aceh, di RSUDZA ada dua orang. Saat ini, warga Ikulhung yang menginap di RSUTP semakin bertambah tiap harinya.
Setelah adanya korban yang meninggal dunia, pihak Pemda Abdya melalui dinas terkait melakukan penyomprotan fogging atau pengasapan. Hal ini juga sangat tidak maksimal, karena fogging hanya dititik tertentu dan tidak merata.

Firnanda meminta pemerintahan Abdya dan DPRK segera meninjau ulang penempatan TPA yang ada di tengah masyarakat ini, karena berdampak buruk muzarat bagi masyarakat setempat.

Selaku perwakilan masyarakat Ikulhung, ia meminta pemerintah menutup dan memindahkan TPA ketempat lebih layak yang jauh dari perkampungan.

Jika hal ini tidak ditanggapi dengan cepat dan bijak oleh pemerintah Abdya dan DPRK selaku wakil rakyat, maka mereka secara tidak langsung membiarkan warga Desa Ikulhung menderita.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT