Jakarta, JBA– Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya melakukan audiensi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Audiensi dihadiri Bupati Aceh Jaya Safwandi, S.Sos., Ketua DPRK Aceh Jaya Musliadi, Z., Anggota DPRA Musdi (Dapil Aceh Jaya), Anggota DPRK M. Jamin (Partai Demokrat), Plt. Staf Ahli Juanda, S.Pd.I., M.Pd., dan perwakilan pengusaha ekonomi kreatif Aceh.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi Aceh Jaya yang masuk 18 besar kabupaten/kota dengan potensi ekonomi kreatif. Ia memaparkan 17 subsektor ekonomi kreatif dan 7 prioritas pengembangannya.
Bupati Safwandi memaparkan potensi Aceh Jaya, meliputi pariwisata Gunong Gurutee, pengembangan minyak nilam, dan pelaku ekonomi kreatif yang perlu didata. Ia juga menyoroti kendala infrastruktur, seperti perluasan jalan akses ke Gunong Gurutee dan pembangunan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung transportasi laut.
“Aceh Jaya memiliki potensi besar, dari wisata alam Gunong Gurutee hingga minyak nilam. Namun, untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional, kami butuh infrastruktur memadai. Kami berharap Kemenkraf membantu mengatasi kendala ini dan memperkuat posisi Aceh Jaya sebagai pusat ekonomi kreatif di Aceh,” ujar Safwandi.
Ketua DPRK Musliadi, SE, menekankan pentingnya program transmigrasi spesifik untuk meningkatkan pelaku ekonomi kreatif guna menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Anggota DPRK M. Jamin menambahkan perlunya perhatian terhadap pengembangan wisata religi, seperti situs Poe Teumeuruhon, untuk meningkatkan pelaku ekonomi kreatif di sektor hilir.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Teuku Riefky Harsya menyatakan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Aceh Jaya. Ia berjanji akan menyampaikan kebutuhan tersebut kepada kementerian terkait dan fokus pada pembinaan serta penguatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di Aceh Jaya.
Audiensi ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku ekonomi kreatif Aceh Jaya dan mempercepat pengembangan sektor kreatif sebagai penggerak ekonomi daerah.
