Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Setiap anak tidak bisa memilih dari rahim mana ia dilahirkan, begitu pun dengan anak broken home. Menjalani kehidupan dengan keluarga yang tidak utuh tentu bukan pilihan yang mereka inginkan.
Hidup dengan keluarga yang tidak sempurna membuat anak broken home harus mendapatkan perhatian lebih dari anak biasanya.
Hal inilah yang dialami tim LKSA Dayah Mulia demi merawat anak broken home.
Ketua LKSA Yayasan Dayah Mulia, Gampong Teupin Batee Blang Bintang, Tgk Muchlis Abdullah berharap Dinas Sosial Aceh ada perhatian khusus pada anak-anak yang terlantar akibat broken home.
“Efek psikilogis yang dirasakan anak akibat konflik ibu dan bapaknya lebih dahsyat daripada anak yatim, kebanyakan mereka tinggal bersama kakek dan nenek yang di telantarkan kedua orang tua. Sedangkan kakek dan nenek tentunya tidak mampu membiayai pendidikan cucunya. Karena itu, LKSA berinisiatif mengasuh anak-anak korban broken home, selain mengasuh anak yatim, piatu, fakir dan miskin,” ujar Abuna saat menerima kunjungan tim surve Dinas Sosial Provinsi, di Blang Bintang, Aceh Besar, Senin, 11 April 2022.
Anak-anak, kata Abuna, jika tidak mendapatkan hak hak dasar seperti pendidikan, maka ketika besar menjadi bom atom yang merusak norma-norma agama dalam kehidupannya.
Ia mengakui, pernah mewawancarai anak gelandangan, dominannya berasal dari keluarga yang konflik kedua orang tuanya.