Banda Aceh, JBA – Ketua Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik (PW IPARI) Provinsi Aceh, Dra Evi Sri Rahayu MSos menyampaikan Program Prioritas Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh pada acara Media Gathering tentang Mainstream Program Prioritas dan Legacy Kementerian Agama, di Hotel Amel Conventions, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh.
Eva Sri Rahayu menyebutkan Bidang Penaiszawa memiliki lima ketua tim yang menengani persoalan keagamaan. Tim satu menangani Penyuluh Agama Islam dan Sistem Informasi. Tim dua menangani Kemitraan Umat Islam. Tim tiga tentang Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam. Tim empat tentang Seni Budaya Islam dan Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an dan Hadist. Tim lima menangani Zakat.
“Jumlah Kampung Moderasi Beragama di Aceh 47 kampung. Lima orang Penyuluh Agama Islam mewakili Provinsi Aceh menjadi Nominasi Penyuluh Agama Islam Award Nasional 2023 dan dua di antaranya meraih Juara Terbaik I masing-masing kategori Peningkatan Literasi Alquran dan Pendampingan Kelompok Rentan,” ujar Evi Sri Rahayu yang menjabat Plh Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Aceh.
Bidang Penaiszawa telah membina sumber daya mansusia (SDM) organisasi masyarakat (Ormas) Islam, peningkatan kapasitas penceramah, dan 4.478 mejelis taklim sejak 2021.
Terkait musabaqah tilawatil quran (MTQ), Bidang Penaiszawa mempermudah akses peserta saat mendaftar peserta MTQ tingkat provinsi melalui aplikasi online untuk yaitu transformasi digital, aplikasi ini dinamakan E-MTQ. Tim juga melaksanakan Kompetisi Film Pendek Islami yang telah dilaksanakan dari tahun 2019 sampai 2023 ini, dan telah menghasilkan 24 Film Pendek Islami terbaik.
Selain itu, kata Evi Sri Rahayu, tim Zakat telah bekerjasama dengan BAZNAS Pusat, Baitul Mal Aceh (BMA) dan kabupaten/kota, serta LAZ Nasional dalam pengelolaan zakat terhadap Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, Darut Tauhid Peduli Aceh, Baitul Mal Muamalat, juga menjalin kerja sama dengan Fakultas Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry, Universitas Muhammadiyah (Unmuha), dan Universita Syiahk Kuala (USK), yaitu program Literasi Zakat Goes to Campus dan telah membina 50 orang mahasiswa.
“Bidang wakaf, telah dilaksanakan percepatan sertifikasi tanah wakaf agar tidak hanya berhenti pada akta ikrar wakaf (AIW) saja, tapi menjadi sertifikat tanah wakaf. Juga melakukan singkronisasi data wakaf Kementerian Agama dengan BPN, hingga telah mampu menghasilkan 550 sertifikat tanah wakaf saat ini,” ujar Evi Sri Rahayu yang juga Ketua Tim Penyuluh Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh.
Acara Media Gathering dihadiri Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, H Azhari, para kepala bidang, dan puluhan wartawan.