Banda Aceh, JBA – Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Aceh, Amiruddin menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dalam Rangka Pelaksanaan Advokasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Kegiatan ini dalam rangka meperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2024 Menuju Aceh Bersih dari Narkoba (Bersinar), yang dilaksanakan BNN Aceh, di Sie Hotel, Banda Aceh, Selasa, 4 Juni 2024.
Ketahanan keluarga, kata Amiruddin, sejak dini memang harus diperkuat. Aceh, umumnya Indonesia sedang mempersiapkan diri menyambut bonus demografi. Seandainya generasi dan keluarga ada yang terpanguruh penyalahgunaan narkoba, bonus demograsi akan cacat, sebab akan disambut oleh generasi yang tidak terampil dan prospek karena kecanduan narkoba.
“Jujur, jika demografi diasambut oleh generasi dan keluarga cerdas serta bebas narkoba, tentu menjadi peluang pembangunan keluarga, desa, bahkan kemajuan bangsa,” tutup pria yang biasa disapa Abu Teuming ini.
Menurut Abu Teuming ketahanan keluarga harus dimulai dari hulu ke hilir. Dengan konsep ini, memang menjadi tugas berat bagi pelaku pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
“Saya kira konsep hulu ke hilir bisa melalui bagi-bagi tugas,” ujar Abu Teuming yang juga Wakil Ketua I DPP Inspirasi Keluarga Anti Narkoba (IKAN).
Sebenarnya, sebut Abu Teuming, bagi-bagi tugas juga sudah jalan, cuma belum terkoneksi seluruhnya. Misal BNN ambil bagian pemberantasan. Kemenag ambil bagian pencegahan melalui bimbingan catin, organisasi anti narkoba juga melakukan hal yang serupa, pemerintah gampong telah bergerak membentuk pageu gampong. Instansi pemberdayaan ekonomi juga telah ambil bagian untuk mengalihkan profesi penjual narkoba menjadi pedagang produk halal.
“Lagi-lagi koneksinya belum ketemu,” tegas aktivis yang pernah menjadi Relawan Anti Nakroba (RAN) BNN ini.
Karenanya, katanya, semua eleman harus terlibat dengan tupoksi masing-masing. Penyuluh agama bisa berperan dengan tupoksi mencegah KDRT yang dominannya terjadi dalam keluarga yang terpengaruh narkoba.
“Melalui bimbingan catin, penyuluh bisa mendeteksi lebih jauh tetang sosok calon pengantin. Memang ini tidak mudah apalagi menghambat prosesi nikah, tapi harus diupayakan semampu mungkin,” tutup Penyuluh Agama Islam yang bertugas di KUA Kecamatan Baitussalam, Kankemenag Kabupaten Aceh Besar.