Banda Aceh, JBA – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 sudah berlangsung selama lima hari. Sejak dibuka pada Sabtu malam 4 November 2023 di Taman Sulthanah Safiatuddin, animo masyarakat yang hadir ke event empat tahunan itu sangat tinggi.
Ketua Komisi I DPR Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky menyebutkan ada sejumlah perbedaan PKA tahun ini dengan sebelumnya. Salah satunya tingkat kehadiran masyarakat dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan langsung event budaya paling dinantikan itu.
“Secara kuantitas pengunjung lebih banyak tahun ini. Artinya animo masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan event PKA ke-8 itu lebih banyak,” kata Iskandar, Kamis 9 November 2023.
Dia berharap, wisatawan asing juga ikut menyaksikan event paling ditunggu-tunggu di Aceh itu. Kunjungan turis asing dinilai dapat memancing pebisnis dalam rangka kerjasama bisnis antara Aceh dengan negara-negara lain seperti Thailand, India, Malaysia dan lainnya.
“Karena yang kita jual adalah tema rempahkan bumi,” jelas politikus Partai Aceh itu.
Selain itu, setiap anjungan dari kabupaten/kota juga memamerkan kekhasan dan keunikan yang dapat menarik perhatian pengunjung. Dia berharap PKA ke depan dapat dihadiri langsung Presiden untuk membuka atau menutup acara tersebut.
“Kalau dibuka langsung Presiden itu acaranya lebih greget acaranya. Gaungnya lebih besar,” ujarnya.
Sebagai informasi, pengunjung yang hadir ke PKA-8 diimbau menjaga kebersihan dan tidak memakai botol plastik. Panitia PKA menyediakan air minum yang bisa diambil gratis di beberapa titik. Pengunjung cukup membawa tumbler atau botol minum.
Dalam event tersebut, Disbudpar Aceh mengusung konsep go green atau ramah lingkungan sehingga pengunjung diimbau terlibat mengkampanyekan gerakan meminimalisasi penggunaan sampah plastik, dengan cara membawa tumbler dan kantong belanja sendiri, serta membuang sampah pada tempatnya.
