Idi, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, ingin mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aceh, lebih memaknai kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu yang akan mereka jalani dan mampu memberikan manfaat besar terutama di bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Hal itu disampaikan Dyah dalam sambutannya, saat melepas 1005 mahasiswa KKL Terpadu dari Poltekkes Kemenkes Aceh, di Kabupaten Aceh Timur, Idi, Rabu, 2 Maret 2022.
“Kegiatan ini kami pandang sangat bermanfaat. Jadi, KKL ini jangan hanya dimaknai sebagai formalitas demi memenuhi syarat kelulusan semata, tapi berikan yang terbaik bagi masyarakat, terutama dalam pencegahan stunting,” kata Dyah.
Dyah menekankan, pencegahan masalah kekurangan gizi kronis atau stunting bagi anak sangat penting dilakukan, karena stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak anak, stunting juga bisa mengakibatkan kematian bayi dan anak.
Berangkat dari permasalahan itu, Pemerintah Aceh mengeluarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 14 Tahun 2019, tentang pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Aceh.
Dyah menuturkan, sebelumnya, Aceh sempat menduduki provinsi dengan angka prevalensi stunting tinggi. Namun, seiring dengan intervensi pencegahan stunting secara terintegrasi yang dicanangkan Pemerintah Aceh, salah satunya “Gerakan Geunting”, tercatat angka stanting di Aceh turun secara signifikan pada tahun 2021.
“Stunting harus dicegah sedini mungkin. Apalagi kita (Indonesia) akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030 mendatang,” ungkap Dyah.
Selain itu, upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya ditangani sepihak, melainkan membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Karena berbicara stunting tidak hanya terkait urusan penanganan gizi dan kesehatan, tetapi juga bersangkutpaut dengan masalah sanitasi, pola pengasuhan anak, ketersediaan dan keamanan pangan, pendidikan, kemiskinan, serta politik.
“Penanganannya harus dilakukan secara terus menerus dan terintegrasi melalui berbagai kebijakan, kampanye dan sosialisasi,” katanya.
Pada kesempatan sama, Ketua PKK Aceh, juga mendeklarasikan “Mahasiswa Penting (Peduli Stunting)”. Dyah berharap melalui momentum KKL Terpadu mahasiswa yang akan turun langsung ke masyarakat, nantinya dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat di setiap gampong terkait stunting dan penanganannya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aceh, T Iskandar Faisal, mengharapkan melalui 1005 mahasiswa mereka yang turun ke masyarakat langsung memberikan daya ungkit bagi dunia kesehatan di Aceh, khususnya dalam menurunkan angka stunting, demi mewujudkan generasi yang berkualitas
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T Iskandar Faisal, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekdakab Aceh Timur Aiyub, dan Ketua PKK Aceh Timur, Fitriani Hasballah.