Banda Aceh, JBA – Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh melaksanakan Festival Seni Budaya Islam, yang memperlombakan Film Pendek Islami dan Nasyid Acapella, serta menggelar Seminar Budaya Islam, di kantor setempat, Banda Aceh, Rabu, 30 Oktober 2024.
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Aceh, H Ahmad Yani mengapresiasi program yang dilakukan Bidang Penaiszawa. Ia berharap para Kakankemenag kabupaten/kota se-Aceh dapat mencontohnya dan menerapkan di daerah masing-masing.
“Ini penting sebagai upaya melestarikan seni budaya Islam,” ujar H Ahmad Yani saat membuka acara yang mewakili Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari MSi.
H Ahmad Yani mengajak ASN untuk menjadikan ini sebagai momentum yang luar biasa, khususnya mengembangkan seni dan budaya Islam. Kegiatan hari ini bisa dimaknai sebagai launching program festival seni budaya Islam, yang nantinya bisa diadakan di tingkat kabupaten/kota.
Kepala Bidang (Kabid) Penaiszawa, H Zulfikar SAg MAg mengatakan kegiatan ini bersandar pada dasar hukum yang kuat, sehingga dibentuk panitia pelaksana untuk realisasi program.
Festival seni budaya Islam, kata H Zulfikar, bertujuan menyiarkan seni budaya yang moderat bagi masyarakat. Seni budaya masa lalu yang berkembang di Aceh sangat kental dengan nilai moderasi beragama, yang sekarang menjadi program startegis nasional. Karenanya, sangat urgen dilestarikan dengan berbagai program dan praktik masyarakat.
“Seni budaya Islam di Aceh cukup indah dan unik, maka mari sama-sama melestarikannya,” tegas Kabid Penaiszawa yang juga hafiz Qur’an ini.
Selain itu, sebut H Zulfikar, ajang ini untuk memanfaatkan seni budaya sebagai nilai tambah dalam pembangunan daerah, sekaligus melestarikan budaya dan menggali potensi yang masih terpendam dalam masyarakat Aceh.
“Kita ingin masyarakat memanfaatkan teknologi dalam upaya pelestarian seni budaya Islam, agar jangkauannya luas serta dikenal oleh kalangan melenial. Dengan kegiatan ini, kita sudah berjuang demi menjaga kearifan lokal yang bernuansa islami,” jelasnya di hadapan para Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) kabupaten/kota se-Aceh dan para Kepala Seksi Kakemenag kabupaten/kota se-Aceh.
Ia menyebutkan realisasi program seni budaya Islam berkerjasama dengan Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), yang menghadirkan pameran benda peninggalan sejarah sebagai wadah edukasi masyarakat tentang budaya dan sejarah Islam.