Burhanuddin Akui Dipaksa Tim Sabar Buat Video Dukungan, Pilihannya Tetap Pasangan Mulia

Trienggadeng,JBA– Burhanuddin, seorang buruh asal Trienggadeng, mengungkapkan bahwa dirinya dipaksa oleh tim pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Sabar (Syibral-Hasan), untuk membuat video dukungan yang kemudian dipublikasikan di media. Namun, ia menegaskan bahwa dukungannya tetap teguh kepada paslon nomor urut 02, Mulia (Said Muliadi-Saiful Anwar).

“Saya adalah buruh biasa yang tidak terlibat politik. Pilihan saya jelas kepada pasangan Mulia, dan ini keputusan keluarga. Kami tidak akan mengubah pendirian kami,” ujar Burhanuddin dengan tegas, Minggu (5/11).

Menurutnya, tindakan tim Sabar tersebut sangat memaksakan kehendak dan melibatkan dirinya dalam kampanye yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. “Kami dipaksa membuat video dan dipublikasikan di media, padahal saya tidak pernah mendukung pasangan nomor urut 01,” katanya.

Heri Safrijal, putra Burhanuddin, juga merasa geram atas insiden ini. Ketika diwawancarai media, ia menegaskan bahwa ayahnya tidak mungkin mendukung paslon Sabar. “Itu jelas dipaksa. Ayah saya mendukung Mulia. Nama beliau dicatut dan dipublikasikan di media. Ini jelas bentuk kampanye tidak sehat,” ujar Heri dengan nada kesal.

Heri juga mengecam media yang menyebarkan informasi tanpa klarifikasi. Ia meminta agar berita yang mencatut nama ayahnya segera dicabut dari publikasi. “Jika media terus memanfaatkan situasi politik seperti ini, saya akan mengambil langkah hukum. Ini pencemaran nama baik dan sangat tidak etis,” tambahnya.

Ia menilai tindakan ini mencerminkan pola kampanye negatif yang dilakukan tim Sabar. Heri meyakini bahwa cara-cara seperti ini hanya akan memperburuk citra paslon nomor urut 01 di mata masyarakat. “Ini awal dari kekalahan mereka. Kampanye harus dilakukan dengan sehat, bukan dengan memaksa atau mencatut nama orang lain,” ujarnya.

Burhanuddin kembali menegaskan bahwa dukungannya kepada pasangan Mulia didasarkan pada keyakinannya terhadap visi dan misi paslon tersebut. “Kami sekeluarga memilih nomor urut 02 karena yakin mereka bisa membawa perubahan positif untuk Pidie Jaya,” katanya.

Insiden ini menjadi perhatian publik dan memunculkan kritik terhadap kampanye paslon Sabar. Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam memilih dan tidak terpengaruh oleh kampanye yang tidak sehat.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT