Banda Aceh, JBA – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 menjadi peluang bisnis bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

Dalam sehari mereka mampu mengumpulkan pundi-pundi uang hingga Rp2.000.000. Seperti yang diungkapkan Ulfa, salah seorang pelaku UMKM Bilidroe di Pasar Kuliner Tradisional PKA-8, Senin, 6 November 2023.

Ulfa mengaku, sejak hari pertama pengunjung terus berdatangan ke stand miliknya. Produk yang dipasarkannya yaitu anyaman berbahan dasar bak bili (pohon bili) seperti tas, home decor, tampah, gantungan kunci, vas bunga, dan masih banyak lagi.

Rate harga setiap produk juga bervariasi mulai Rp15.000. Paling mahal anyaman kaligrafi Rp1.500.000, satu set tulisan Allah dan Muhammad. “Alhamdulillah kemarin sudah terjual satu set,” ungkap Ulfa.

Selain menjual produk, Ulfa juga melakukan demo untuk produknya sekligus memberikan edukasi kepada pengunjung stand tentang anyaman dari bahan bak bili.

Menurutnya, peminat yang paling banyak membeli home decor dari kalangan ibu-ibu, sedangkan anak-anak muda lebih tertarik gantungan kunci.

Hal yang sama juga diungkapkan Lisa, pelaku UMKM kue kering khas Aceh. Ia mengaku membuka stand di PKA-8 mendapat untung yang lumayan besar. “Dalam sehari kami bisa memperoleh omzet sebesar Rp1.000.000,” katanya.

Kue tradisional yang dijual Lisa seperti dodol, kue Boi, dan kamaloyang. Semuanya diproduksi sendiri di wilayah Kabupaten Aceh Besar lalu dibawa ke area PKA-8 untuk dijual.

Lisa berharap, dengan adanya PKA-8 UMKM di Aceh bisa semakin berkembang dan menjadi wadah untuk memasarkan produk. “Kami berharap dengan sisa kegiatan PKA-8 yang beberapa hari lagi ini bisa terus meningkatkan pendapatan kami,” harapnya.