Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Kepala Sub Bidang Penyuluh Agama Islam Kemenag RI, H Amirullah SAg MA mengatakan Penyuluh Agama Islam (PAI) harus betul-betul keren dan punya getaran dalam masyarakat, dengan cara aktif menjalankan tugas yang dibebankan negara.
“Kinerja PAI harus di-branding di media sosial (Medsos). Semua ini sudah tertera dalam pedoman baru PAI. Tunjukkan eksisnya, supaya negara juga tahu PAI itu ada dan telah berbuat,” jelas pria yang akrap disapa Bang Amir saat diskusi dengan PAI, di Banda Aceh, Jumat, 10 Maret 2023.
Menurut Bang Amir, PAI perlu memanfaatkan medsos, kreatif menciptakan film pendek, menebarkan flayer konten positif, agar PAI lebih terlihat getarannya.
Ia meminta PAI tidak main di zona aman, seperti di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), majelis taklim, dan menjadi khatib. Perlahan-lahan fungsinya harus bergeser ke arah pemberdayaan masyarakat, termasuk peningkatan ekonomi.
“Makanya, tahun ini, PAI teladan diubah menjadi Penyuluh Award yang bidangnya lebih dominan pada pemberdayaan,” ungkapnya.
Bang Amir mengingatkan PAI itu dibayar negara, karenanya punya tugas berat menyampaikan pesan-pesan negara. Keberadaan PAI harus memberikan aouput bagi negara. Hasilnya harus jelas dan harus mampu membutikan bahwa PAI sangat dibutuhkan negara.
“Jika hanya jadi khatib atau majelis taklim, apa beda dengan khatib yang tidak dibayar oleh negara seperti PAI. Jadi harus mampu menunjukkan penting bagi negara. Jika sudah dibutuhkan, pasti kesejahteraannya ikut dan bisa diprioritaskan dalam PPPK,” ujarnya.
Pesan terakhir Bang Amir, PAI perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
