Banda Aceh, JBA – Delapan Penyuluh Agama Islam (PAI) di Provinsi Aceh mengikuti Konferensi Kesehatan dengan tema Peran Ulama dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Generasi Penerus Aceh Melalui Edukasi Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak, yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Minggu, 14 Januari 2024.
“Imunisasi anak ini bagian dari menyambut bonus demografi. Jika dipersiapkan secara maksimal, tentu Indonesia akan panen generasi cerdas, sehat, dan religius saat puncak bonus demografi,” kata Sekretaris Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Aceh, Eva Khairani SSos MSos yang juga peserta Konferensi Kesehatan.
Eva Khairani menyebutkan Wakil Presiden RI dan Kemenag RI telah memberikan ruang bagi PAI untuk mensosialisasi pencegahan stunting, dengan penggunaan bahasa agama, terutama lewat bimbingan calon pengantin dan majelis taklim.
“Sosialisasi apa pun dengan bahasa agama masih sangat relevan dan terus bertahan sesuai kondisi zaman. Itu sebab setiap instansi perlu menggandeng dai dan tokoh agama supaya lebih mudah pendekatannya dengan masyarakat,” jelas Eva Khairani didampingi Ketua FKPAI Aceh, Abu Teuming.
Dalam Islam, ujar Eva, memiliki dasar kuat untuk menjaga generasi dari berbagai ancaman, seperti anjuran tidak meninggalkan generasi yang lemah. Lemah ini bisa jadi bentuk ekonomi, daya pikir, atau lemah sisi kesehatan.
“Jadi nilai-nilai Islam selalu menjadi bagian dari berbagai cabang ilmu umum dan teknologi,” tegasnya.
Pemateri yang dihadirkan Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, dr Imam Murahman Sp KKLP MKM dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr TM Thaib MKes SpA(K).
Adapun kedelapan PAI yang ikut Konferensi Kesehatan adalah Rusli Daud dan Amiruddin PAI dari Kota Sabang. Dzulhijmi dan Muhammad dari Kabupaten Aceh Besar, serta Siti Rahmah, Eva Khairani, dan Ridwan dari Kota Banda Aceh.