Banda Aceh – Berbagai inovasi dan tantangan muncul pasca Pandemi Covid-19 yang melanda. Di antaranya Belajar dari Rumah (BDR). Bahkan, ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang telah lama ada semakin melebar.
Itu sebabnya, Fatih Bilingual School menggelar Konferensi Pendidik Nusantara (KPN) dari Aceh untuk Negeri. Kegiatan yang digelar secara virtual melalui meeting zoom, Sabtu, (09/01/2021).
Konferensi Pendidik Nusantara (KPN) ini mengusung tema Pendidikan di Masa Pandemi, antara Evaluasi Belajar dari Rumah dan Persiapan Menuju Kenormalan Baru demi mewujudkan Indonesia “Merdeka Belajar”.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM, mengikuti dan menyampaikan sambutan secara daring via meeting zoom dari ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan Aceh, di Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM, menyampaikan bahwa demi meningkatkan sumber daya sebagai sebuah Lembaga Pendidikan, Fatih Bilingual School, ingin memberikan dukungan dalam proses mencari strategi yang tepat dalam proses pembelajaran jarak jauh dan mengkaji proses persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah.
“Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara ini semoga berjalan lancar sampai dengan selesai, amin. Semoga ilmu yang nanti diperoleh bermanfaat dan aplikatif dalam pelaksanaannya di lapangan kerja Bapak/Ibu sekalian,” ujarnya.
Dikatakan, dalam hal tersebut Fatih Bilingual School menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN), sebagai sebuah sarana untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidik dari seluruh Indonesia.
“Dalam konferensi ini berbagai pembicara terkemuka, ahli, peneliti, pemerhati dan praktisi pendidikan yang akan berbagi keilmuan dan pengalaman dengan para peserta,” katanya lagi.
Para peserta mempunyai kesempatan untuk mengikuti rangkaian webinar dengan sub-tema yang berbeda setiap hari. Berbagai sub-tema diskusi yang dibahas yakni analisis BDR dan persiapan pembukaan sekolah dalam kenormalan baru menjaga kesehatan mental dalam institusi pendidikan di masa Pandemi.
Berikutnya, tantangan menjaga partisipasi siswa dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran daring atau luring, belajar dari pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) selama masa Pandemi.
Selanjutnya, belajar dari pengalaman orang tua dari negara-negara dunia terkait pendidikan putra-putrinya selama Pandemi, menjadikan institusi pendidikan sebagai tempat mengajarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) di Masa Pandemi.
“Selain itu, peserta juga sudah melihat video singkat gambaran proses kegiatan pembelajaran daring dari berbagai sekolah pelosok daerah di Indonesia, yang mana mereka menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran daring, meskipun begitu mereka tetap dapat memberikan solusi dan kisah inspiratif untuk kita semua,” terangnya.
Ia menambahkan, terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai diberlakukan di Kabupaten/Kota di Aceh sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
“Protokol Kesehatan (Protkes) tetap menjadi prioritas utama di satuan pendidikan di lingkup Pemerintah Aceh, seperti SMA/SMK dan SLB. Hal ini sebagaimana intruksi Bapak Gubernur Aceh, Bapak Ir. Nova Iriansyah, MT, kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas utama,” tambah Plt Kadisdik Aceh ini.
Untuk diketahui, kegiatan KPN ini dilaksanakan secara daring selama satu minggu sejak 4-9 Januari 2021. Dengan menggunakan sistem daring kegiatan KPN yang dihadiri oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
Konferensi Pendidik Nusantara (KPN) yang digelar secara daring ini diikuti Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D, Education Specialist-UNICEF Indonesia, Suhaeni Kudus, Environmental Economist, The World Bank, Andhita Firsely Utami, Pembina Yayasan Fatih Indonesia, Dr. Anas M. Adam, MM, School Director Fatih Bilingual School, Nurhadi Hafman.
Dalam kesempatan itu, Walikota Aceh, H. Aminullah Usman, S.E. Ak. MM, ikut menyampaikan sambutannya melalui rekaman video.