Aceh Utara, Jaringanberitaaceh.com – Nelayan, petani sawah, dan petani tambak Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, mengeruk Kuala Krueng Ajoe secara swadaya, Minggu (12/9/2021).
Anggota Tuha Peut Gampong Lancang Barat, Mawardi Hasan yang juga petani tambak menyebutkan, pengerukan ini didanai dari swadaya masyarakat, baik kelompok nelayan, petani sawah, dan petani tambak yang dikoordinasi dirinya bersama Bendahara Panglima Laot Dewantara, Lancang Barat.
Menurut Mawardi, kuala Krueng Ajoe merupakan kuala dari beberapa anak sungai yang melintasi Kecamatan Dewantara, Muara Batu, dan Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara. Karenanya, tertimbunnya kuala ini menjadi masalah besar bagi siklus debit air dan juga berpotensi banjir.
“Dari hasil pengumpulan dana tersebut, kami menyewa satu unit alat berat berupa beko untuk mengeruk kuala yang biasa tertimbun setahun sekali,” sebutnya.
Pengerukan kuala ini sangat mendesak, mengingat akan segera masuk musim hujan, yang berpotensi genangan air di area persawahan dan tambak meningkat jika tak ditangani.
Selain itu, para nelayan sudah seminggu tidak dapat melaut, akibat tersumbatnya kuala. Sebelumnya, mereka telah menghubungi camat dan panglima laot menyangkut sumbatnya kuala, karena kondisi mendesak serta mencegah kerugia besar dari petani dan nelayan, maka warga melaksanakan langkah swadaya ini.
Camat Dewantara, Nawafil Mahyudha dan Panglima Laot Naharuddin yang dihubungi media, meyebutkan pihaknya tengah berupaya menangani tersumbatnya kuala Krueng Ajoe, namun butuh waktu dan proses.
“Langkah swadaya adalah hal terbaik bagi warga, sebagai langkah penanganan awal,” sebut ke duanya. (Red)