Jakarta, Jaringanberitaaceh.com – Lembaga Riset Politik Indonesia (Rispol) menggelar webinar “Refleksi 16 Tahun Perdamaian Aceh, Selasa (31/08/2021). Kegiatan itu dipusatkan di Gedung DPR RI dan diikuti secara daring dan luring oleh 302 peserta dari dalam dan luar negeri.
Kegiatan itu dibuka oleh Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal. Secara khusus Gubernur Aceh, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan itu.
Melalui refleksi tersebut, diharapkan bisa mendapatkan pandangan-pandangan yang berguna, untuk melanjutkan yang sudah berjalan baik dan memperbaiki apa-apa yang masih kurang.
“MoU Helsinki menjadi momen tinggalkan Aceh lama dan sambut Aceh baru. Penghormatan kepada GAM-RI yang telah menempuh jalan damai setelah 30 tahun berkonflik,” kata Yusrizal.
UUPA sebagai tindak lanjut MoU Helsinki kata Yusrizal, menjadi landasan pembangunan Aceh. Kekhususan tersebut menjadi semangat dan kekuatan bersama. Di mana juga dibentuk KKR untuk mengantisipasi persoalan pascakonflik.
“Hasil dan rekomendasi dari Webinar ini hendaknya bisa didokumentasi dan bisa diberikan kepada eksekutif dan legislatif,” kata Yusrizal.
Kegiatan yang juga dilangsungkan secara virtual itu melahirkan beberapa rekomendasi. Pertama adalah ajakan untuk bersama menyegarkan kembali butir-butir MoU Helsinki dan pelaksanaan damai Aceh ke-17 akan dilaksanakan di Jakarta. Mengingat yang berkomitmen damai, bukan hanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), akan tetapi juga Pemerintah Indonesia (RI).
Rekomendasi kedua adalah perlunya menghidupkan kembali Desk Aceh agar dapat berfungsi dalam mengawal turunan UUPA No.11/2006 yang belum tuntas dan revisi agar sesuai dengar butir-butir MoU Helsinki, supaya Tata Kelola Pemerintahan Aceh bermartabat dalam NKRI berdasarkan MoU Helsinki.
Ketiga, hasil rekomendasi tersebut nantinya akan disampaikan langsung kepada presiden agar dapat ditindaklanjuti dengan melibatkan lintas pemangku kepentingan dan masyarakat Aceh.
Hadir sebagai Keynote Speaker. Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil. Sementara yang menjadi narasumber adalah Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, M.Si, Dirjen Bina Adwil, Dr. Safrizal, ZA, Profesor Ramasamy, Ketua Forbes DPD-DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil, Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi, mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh, mantan Wakil Ketua MPR RI Periode 2009-2014. Ahmad Farhan Hamid, Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, Ketua DPR Aceh, H. Dahlan Jamaluddin, Ketua Umum Pengurus Besar, Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB. HUDA), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab dan mantan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar.
Juga ada aktivis kemanusian dan Founder FF De Facto, Feri Kusuma, Presidium Balai Syura Urueng Inong Aceh, Surraya Kamaruzzaman, Aktivis Perempuan Aceh, Cut Asmaul Husna dan pemerhati perdamaian, Syufaini Usman. (Red)