Banda Aceh, JBA – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Dr H Akhyar SAg MAg mengatakan kondisi masyarakat Aceh mengalami berbagai kendala seperti ekonomi yang masih rendah dan persoalan kesehatan berkaitan HIV/AIDS. Sisi lain, angka perceraian di Aceh cukup tinggi dengan beragam faktor.
“Inilah sosial problem umat yang harus dipahami. Maka sangat wajar butuh strategis dakwah masa kini. Kita tak boleh diam dan jangan merasa aman dengan metode dakwah selama ini. Harus ada strategi baru untuk menjawab persoalan umat yang cukup kompleks,” ujarnya saat menyampaikan materi berjudul Strategis Dakwah Terkait Permasalahan Umat; Ekonomi, Sosial, Politik, Pendidikan, serta Solusinya dalam acara Dialog Kerukunan Umat Beragama, Moderasi Beragama, dan Penguatan Majelis Dai Kebangsaan yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, di Hotel Sweet Seventeen, Banda Aceh, Senin, 29 September 2025.
Akhyar menegaskan model dakwah tidak mungkin selalu menggunakan metode lama, sebab persoalan umat makin kompleks. Semua persoalan ini tentu ada kaitan dengan fenomena masa kini yang juga butuh strategi dakwah kekinian.
“Dalam hal bimbingan calon pengantin, harus ada strategi lain agar lebih efektif. Tidak cukup hanya dua atau tiga jam bimbingan,” kata aktivis BKPRMI Aceh ini.
Ia mengingatkan, pendakwah wajib mampu memberikan contoh. Teladan yang diberikan kadang lebih efektif dan penting daripada dakwah lisan. Bahkan keberhasilan dakwah Rasulullah karena bisa memberikan contoh dalam berbagai sendi kehidupan sosial.
“Inilah strategi yang perlu diterapkan oleh para dai,” katanya.
Menurutnya, umat Islam wajib menguasai ekonomi agar bisa berdakwah secara maksimal. Nabi dan sahabat sudah menunjukkan bahwa hartanya banyak habis untuk kepentingan dakwah. Perlu diingat, habis harta dalam dakwah merupakan cara menghabiskan harta paling bermanfaat.
Ia menjelaskan minimnya peserta sebagai pendengar dakwah jangan membuat kita mundur menyampaikan pesan-pesan agama. Teruslah berdakwah sampai mati. Tugas dai hanya menyampaikan, yang mengubah mereka adalah Allah. Kontribusi kita harus teruskan dilakukan selama Allah masih memberikan kesempatan.